Dubes Malaysia berterimakasih penanganan korban gempa Lombok
18 Maret 2019 15:39 WIB
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuala Lumpur Rusdi Kirana (kedua kanan) menghadiri undangan buka bersama yang diselenggarakan Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia (ISWAMI) di Kuala Lumpur, Jumat (8/6/2018). Pada kesempatan tersebut didiskusikan isu-isu terkini hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia. (ANTARA FOTO/Agus Setiawan)
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Malaysia melalui Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam menangani warganya yang menjadi korban bencana gempa bumi di Lombok.
"Ini bencana di luar rencana kita. Terima kasih atas respon pemerintah dan bantuan penginapan, pengurusan jenazah. Sekali lagi, saya mewakili kedubes Malaysia di Jakarta mengucapkan terima kasih," kata Perwakilan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Abu Bakar di Mataram, Senin.
Pemprov NTB memfasilitasi pemulangan warga negara Malaysia baik yang terluka maupun meninggal dunia saat terjadinya tanah longsor di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep pascagempa bumi 5,8 Skala Richter yang mengguncang daerah itu pada Minggu (17/3).
"Untuk keluarga kita siapkan free hotel di Mataram, sedangkan untuk pemulangan jenazah dan keluarga difasilitasi Kementerian Pariwisata dari Lombok ke Jakarta menuju Kuala Lumpur, menggunakan maskapai Garuda," ungkap Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal.
Ia mengatakan, menyusul musibah tersebut Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta sudah mengirimkan konsulatnya di NTB.
"Dari pihak Kedubes Malaysia sudah berada di Lombok untuk melihat perkembangan penanganan pascagempa," ujarnya.
Faozal mengungkapkan, saat terjadi gempa jumlah wisatawan asal Malaysia berjumlah 27 orang yang tergabung dalam satu grup dan menginap di satu hotel yang sama di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat.
"Sebenarnya mereka sudah dua hari berada di Lombok dan rencananya akan pulang hari ini (Senin, red)," terangnya.
"Mereka yang mau pulang sekarang kita fasilitasi, yang mau extend hingga besok kita fasilitasi juga nanti dengan Air Asia," sambungnya.
Menurut dia, dari 27 WNA Malaysia itu, dua orang dalam kondisi meninggal dunia atas nama Tai Sieu Kim, 56 tahun dan Lim Sai Wah, 56 tahun. Sedangkan sembilan orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Intinya seluruh biaya kita tanggung semua biaya pengobatan dan pemulangan jenazah dan keluarga," katanya.
"Ini bencana di luar rencana kita. Terima kasih atas respon pemerintah dan bantuan penginapan, pengurusan jenazah. Sekali lagi, saya mewakili kedubes Malaysia di Jakarta mengucapkan terima kasih," kata Perwakilan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Abu Bakar di Mataram, Senin.
Pemprov NTB memfasilitasi pemulangan warga negara Malaysia baik yang terluka maupun meninggal dunia saat terjadinya tanah longsor di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep pascagempa bumi 5,8 Skala Richter yang mengguncang daerah itu pada Minggu (17/3).
"Untuk keluarga kita siapkan free hotel di Mataram, sedangkan untuk pemulangan jenazah dan keluarga difasilitasi Kementerian Pariwisata dari Lombok ke Jakarta menuju Kuala Lumpur, menggunakan maskapai Garuda," ungkap Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal.
Ia mengatakan, menyusul musibah tersebut Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta sudah mengirimkan konsulatnya di NTB.
"Dari pihak Kedubes Malaysia sudah berada di Lombok untuk melihat perkembangan penanganan pascagempa," ujarnya.
Faozal mengungkapkan, saat terjadi gempa jumlah wisatawan asal Malaysia berjumlah 27 orang yang tergabung dalam satu grup dan menginap di satu hotel yang sama di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat.
"Sebenarnya mereka sudah dua hari berada di Lombok dan rencananya akan pulang hari ini (Senin, red)," terangnya.
"Mereka yang mau pulang sekarang kita fasilitasi, yang mau extend hingga besok kita fasilitasi juga nanti dengan Air Asia," sambungnya.
Menurut dia, dari 27 WNA Malaysia itu, dua orang dalam kondisi meninggal dunia atas nama Tai Sieu Kim, 56 tahun dan Lim Sai Wah, 56 tahun. Sedangkan sembilan orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Intinya seluruh biaya kita tanggung semua biaya pengobatan dan pemulangan jenazah dan keluarga," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: