Bantul, Daerah Istimewa Yogyak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengerahkan tiga alat berat untuk mencari dan mengevakuasi warga yang masih tertimbun longsoran tanah di wilayah Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri.
"Alat berat yang diterjunkan ada tiga, nanti kalau sudah selesai dengan alat berat baru (disemprot air) dengan mobil pemadam," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di sela proses evakuasi di Kedung Buweng, Senin.
Tanah di Kedung Buweng longsor akibat hujan deras pada Minggu (17/3). Longsoran tanahnya menimbun empat orang, satu orang ditemukan meninggal dunia, satu orang ditemukan selamat, dan dua orang orang belum ditemukan.
Dwi mengatakan aparat TNI setempat, sukarelawan bencana dan tim reaksi cepat dari BPBD Bantul sampai sekarang masih mencari dua warga yang belum ditemukan, seorang anak usia sembilan tahun dan seorang ibu.
"Harapan kita, dari evakuasi ini yang penting kita bagaimana menemukan dua korban yang masih terkubur (tertimbun longsor)," katanya, menambahkan proses evakuasi dipimpin oleh Komandan Kodim dan Komandan Koramil Imogiri.
Ketua Rukun Tetangga 02 Dusun Kedung Buweng Ismoyo Haryanto mengatakan tanah longsor terjadi sekitar pukul 22.00 WIB dan tanah yang longsor dari ketinggian belasan meter menimpa beberapa rumah di bawahnya.
"Kejadian longsor sekitar pukul 22.00 malam, saat itu mereka (korban) di dalam rumah dengan kondisi listrik padam. Ada tiga rumah yang terdampak, satu rumah di antaranya rusak parah," katanya.
Dia mengatakan pada saat kejadian ada tujuh orang yang berada di tiga rumah itu, dan empat di antaranya berhasil menyelamatkan diri. Satu orang lagi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan dua orang lainnnya belum ditemukan.
Baca juga:
Satu meninggal, dua belum ditemukan akibat longsor di Bantul
BNPB minta tetap waspadai banjir dan longsor di Yogyakarta
Alat berat dikerahkan untuk evakuasi korban longsor di Bantul
18 Maret 2019 15:11 WIB
Suasana upaya evakuasi korban tanah longsor di Kedung Buweng, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (18/3/2019). (ANTARA/Hery Sidik)
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: