Badan Promosi optimistis pariwisata Mataram akan bangkit pascagempa
18 Maret 2019 15:00 WIB
Warga berada dekat rumah yang roboh terdampak gempa bumi di Desa Pesanggrahan, Montong Gading, Lombok Timur, NTB, Minggu (17/3/2019). Data BMKG menyatakan Pulau Lombok diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) pada Minggu (17/3/2019) pukul15.07 Wita, pusat gempa berada di laut pada jarak 24 km timur laut Kabupaten Lombok Timur, 36 km timur laut Kabupaten Lombok Utara, 37 km barat laut Pulau Panjang, Kabupaten Sumbawa, dan 63 km timur laut Kota Mataram. ANTARA FOTO/Handout/BPBD NTB/AS/wsj. (ANTARA FOTO/BPBD NTB)
Mataram (ANTARA) - Badan Promosi Pariwisata Kota Mataram (BP2KM), Nusa Tenggara Barat, menyatakan optimistis pariwisata di Mataram akan bangkit pascagempa bumi karena kondisi Mataram sampai saat ini masih aman.
"Meskipun kita menjadi daerah yang terdampak gempa bumi 5,8 Skala Richter (SR) pada Minggu (17/3), namun tidak berdampak terhadap kerusakan infrastruktur seperti gempa Agustus 2018," kata Ketua BP2KM Lalu Junaidi di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, rasa optimistis tersebut diimplementasikan dengan terus memberikan informasi positif terhadap kondisi Kota Mataram yang pascagempa bumi 5,8 SR masih aman dikunjungi.
Hal tersebut juga disampaikan kepada pelaku pariwisata agar tetap optimistis menyampaikan informasi positif terhadap para calon wisatawan sehingga target Mataram mendongkrak kunjungan wisatawan pascagempa bumi bisa terrealisasi.
"Apalagi untuk dampak gempa bumi kali ini, tidak seperti gempa Agustus tahun lalu yang sampai meliburkan sekolah-sekolah dan pegawai. Kalau sekarang setelah gempa masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa," katanya.
Di sisi lain, menyinggung tentang upaya meningkatkan geliat pariwisata Kota Mataram, pihaknya akan mengajak Asosiasi Hotel Mataram (AHM) dan Dinas Pariwisata Kota Mataram untuk melakukan diskusi.
Salah satu ide yang akan disampaikan adalah membuat atraksi kesenian pada setiap destinasi wisata.
"Pagelaran kesenian pada sebuah destinasi, kami yakini dapat menjadi magnet untuk wisatawan," ujarnya.
Diakuinya dalam melakukan promosi pariwisata, BP2KM tidak bisa berdiri sendiri sebab BP2KM tidak memegang anggaran khusus untuk melakukan promosi pariwisata.
"Kami sifatnya mendukung, sehingga apabila ingin melaksanakan promosi pariwisata maka harus menggandeng Dispar dengan mengusulkan kerja sama," katanya menjelaskan.
Baca juga: Ikhtiar Mataram bangkitkan pariwisata pascagempa
"Meskipun kita menjadi daerah yang terdampak gempa bumi 5,8 Skala Richter (SR) pada Minggu (17/3), namun tidak berdampak terhadap kerusakan infrastruktur seperti gempa Agustus 2018," kata Ketua BP2KM Lalu Junaidi di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, rasa optimistis tersebut diimplementasikan dengan terus memberikan informasi positif terhadap kondisi Kota Mataram yang pascagempa bumi 5,8 SR masih aman dikunjungi.
Hal tersebut juga disampaikan kepada pelaku pariwisata agar tetap optimistis menyampaikan informasi positif terhadap para calon wisatawan sehingga target Mataram mendongkrak kunjungan wisatawan pascagempa bumi bisa terrealisasi.
"Apalagi untuk dampak gempa bumi kali ini, tidak seperti gempa Agustus tahun lalu yang sampai meliburkan sekolah-sekolah dan pegawai. Kalau sekarang setelah gempa masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa," katanya.
Di sisi lain, menyinggung tentang upaya meningkatkan geliat pariwisata Kota Mataram, pihaknya akan mengajak Asosiasi Hotel Mataram (AHM) dan Dinas Pariwisata Kota Mataram untuk melakukan diskusi.
Salah satu ide yang akan disampaikan adalah membuat atraksi kesenian pada setiap destinasi wisata.
"Pagelaran kesenian pada sebuah destinasi, kami yakini dapat menjadi magnet untuk wisatawan," ujarnya.
Diakuinya dalam melakukan promosi pariwisata, BP2KM tidak bisa berdiri sendiri sebab BP2KM tidak memegang anggaran khusus untuk melakukan promosi pariwisata.
"Kami sifatnya mendukung, sehingga apabila ingin melaksanakan promosi pariwisata maka harus menggandeng Dispar dengan mengusulkan kerja sama," katanya menjelaskan.
Baca juga: Ikhtiar Mataram bangkitkan pariwisata pascagempa
Pewarta: Nirkomala
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: