Jakarta (ANTARA) - Dua unit mobil tangki milik PT Pertamina yang telah dibajak orang tak dikenal pagi ini pukul 05.00 WIB, sudah dalam penanganan Polisi.
"Benar mobil Pertamina sudah dibajak, namun sekarang sudah dalam penanganan Polisi," kata Humas PT Pertamina Patra Niaga Ayulia kepada ANTARA, di Jakarta, Senin.
Menurutnya, penjelasan atau penanganan lebih lanjut masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.
Dua mobil tangki PT Pertamina sekitar pukul 05.00 WIB Senin pagi tadi dihadang dan dilarikan orang tidak dikenal menuju arah Istana Merdeka.
Dari pantauan GPS, dua mobil tangki itu mengarah ke Istana Merdeka.
Dua mobil tangki yang dihadang dan dilarikan itu berukuran 32 Kilo Liter (KL). Dalam dua mobil tangki BBM itu berisi biosolar dalam kondisi penuh.
“Kami telah menerima laporan adanya penghadangan dan perampasan mobil tangki yang sedang mengangkut biosolar. Kami sudah melapor pada aparat kepolisian,” kata Humas PT Pertamina Patra Niaga Ayulia.
Ayulia menambahkan, dua mobil tangki yang dihadang dan dilarikan itu masing-masing bernomor polisi B 9214 TFU dan B 9575 UU dan dikemudikan Muslih bin Engkon dan Cepi Khaerul.
“Pak Cepi sudah diketahui keberadaannya dan sedang dalam perjalanan melaporkan ke Polda Metro Jaya,” jelas Ayulia.
Dipaparkan, penghadangan dan perampasan itu terjadi saat mobil tangki akan mengirim biosolar tujuan SPBU area Tangerang.
Saat hendak memasuki pintu Toll Ancol, tiba-tiba ada sekelompok orang sekitar 10 orang turun dari sebuah mobil sejenis pick up mengambil alih kemudi sambil membentak-bentak sopor alias awak mobil tangki.
“Sopir atau awak mobil tangki itu diancamn dan dipaksa turun. Mobil tangki dikuasai oleh kelompok perampas yang mengatakan mereka akan menuju Istana Negara,” Kata Ayulia.
Baca juga: Dua mobil tangki Pertamina dibajak ke depan Istana Merdeka
Sudah ditangani polisi, ini kronologi pembajakan mobil tangki Pertamina
18 Maret 2019 12:00 WIB
Mobil tangki Pertamina di depan Istana Merdeka (Istimewa).
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: