Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional (TKN) menilai rencana penghapusan ujian nasional (UN) yang dilontarkan Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Uno merupakan ide absurd dan bakal menimbulkan persoalan baru dalam dunia pendidikan.

Ketiadaan ujian nasional akan membuat standar peserta didik di Indonesia menjadi sangat besar perbedaannya, kata Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-K.H. Maruf Amin, Irma Suryani Chaniago dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Irma Suryani Chaniago mengatakan bahwa Sandiaga perlu belajar lagi tujuan dari pelaksanaan ujian nasional.

"Sudah susah payah membangun sistem agar sumber daya nasional memiliki standar yang bisa dipertanggungjawaban, ini malah Sandiaga menyodorkan konsep yang absurd, yaitu berdasarkan penelusuran minat dan bakat," kata Irma.

Irma mengatakan bahwa program yang diajukan Pasangan Calon Nomor Urut 02 dalam bidang pendidikan dan pembenahan sumber daya manusia tidak konkret dan mengawang-awang.

"Bandingkan dengan apa yang dipaparkan Pak Ma'ruf bahwa pemerintah akan sediakan beasiswa hingga pendidikan tinggi. Dengan demikian, anak Indonesia bisa menggantungkan cita-cita nya setinggi langit tanpa khawatir dengan mahalnya biaya pendidikan," katanya.

Dalam debat Cawapres, Sandiaga Salahuddin Uno akan menghapuskan Ujian Nasional (UN) jika terpilih.

"Kita pastikan sistem UN dihentikan, diganti dengan penelusuran minat bakat," ujar Sandiaga dalam debat putaran ketiga.

Sandi mengatakan bahwa pihaknya akan memperbaiki kurikulum agar fokus pada akhlak yang mulia.

"Kami juga punya konsep sekolah link and match yang mana pemberi lapangan kerja tersambung dengan lembaga pendidikan," jelas dia.***2***