Jakarta (ANTARA) - Presiden meminta seluruh pemangku kepentingan untuk menangani masalah di hulu yang menyebabkan banjir di sejumlah daerah.

"Ini saya kira penanganan hulu, kerusakan hulu, yang harus diselesaikan. Dan inilah ke depan yang akan kami kerjakan," kata Presiden kepada media di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu.

Menurut Presiden, sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir yakni penghijauan atau penanaman pohon kembali kawasan di hulu.

Presiden menilai selain moratorium pembukaan kawasan hutan, pemerintah juga perlu melakukan penghijauan.

Pemerintah telah melakukan penundaan pemberian izin baru pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, dan perubahan peruntukkan kawasan hutan dan areal penggunaan lain.

Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah banjir, perlu dilakukan langkah penanaman di kawasan yang telah rusak.

"Jangan hanya moratorium saja. Tidak akan menyelesaikan masalah, karena terlanjur rusak bertahun-tahun lalu," jelas Presiden.

Sebelumnya pada Sabtu malam (16/3) terjadi bencana alam berupa banjir bandang di Sentani, serta Kota dan Kabupaten Jayapura, Papua.

Banjir bandang sejak Sabtu malam hingga Minggu terjadi di sembilan distrik di Kabupaten Jayapura.

Baca juga: Presiden: bencana mesti jadi alat koreksi penanaman lahan
Baca juga: Presiden perintahkan penanganan cepat korban bencana Sentani


Data Polda Papua pada Minggu pagi mencatat korban meninggal dunia akibat bencana itu mencapai 50 jiwa.

Presiden juga menjelaskan bencana banjir terjadi bukan saja di kabupaten dan kota Jayapura, Papua, melainkan juga sejumlah provinsi lain.