Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memerintahkan proses penanganan dan evakuasi korban bencana alam banjir bandang di Sentani, Kabupaten dan Kota Jayapura untuk cepat dilakukan.

"Agar mengurangi korban yang ada. Kemudian saya sudah sampaikan juga agar segera dilaporkan hal-hal yang penting yang bisa kita lakukan karena banjir bandang tidak hanya di Sentani saja," kata Presiden kepada media di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Minggu.

Menurut Presiden, dirinya telah meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo untuk segera meninjau ke lokasi.

Kepala Negara juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban bencana alam di Sentani.

"Saya ingin sampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban yang meninggal karena banjir bandang itu," ujar Presiden.

Baca juga: Kapolda Papua: Banjir bandang diduga akibat pembalakan liar

Hingga pada Minggu pagi, korban meninggal dunia akibat bencana alam yang terjadi di Kota dan Kabupaten Jayapura mencapai 50 jiwa.

Dari jumlah itu tercatat 38 jenazah korban banjir dari Sentani kini berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi. Sementara lima jenazah lain berada di RS Youwari.

Sedangkan tujuh jenazah lain yang merupakan korban tanah longsor yang terjadi di kawasan Ampera, Kota Jayapura.

Bencana itu terjadi disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan di Kota maupun Kabupaten Jayapura sejak Sabtu sore (16/3) sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor pada malam hari.

Baca juga: PUPR bantu evakuasi dan bersihkan jalan banjir Jayapura

Baca juga: Kodim 1702/Jayawijaya bantu korban banjir bandang Jayapura