Pontianak (ANTARA) - Ketua Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid mengajak kaum hawa NU memerangi hoaks selama pelaksanaan pemilu, karena bisa menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

"Saya juga mengimbau warga NU tidak salah pilih dalam Pilpres 2019. Mau jadi pendukung sini mau jadi pendukung sana yang penting adil, karena adil itu salah satunya tidk menyebar fitnah terhadap lawan politik, tidak menyebar hoaks, karena ini dilarang dalam Islam," katanya, saat menghadiri Istigasah Qubro Muslimat NU Kalbar, di Qubu Resort Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu.

Yenny mengingatkan pula, sebagai manusia, kita dilarang untuk menyakiti diri sendiri, apalagi menyakiti orang lain, sehingga hoaks harus benar-benar dilawan karena bisa menyakiti orang lain.

Yenny menyebutkan, jika kaum Ibu memiliki peranan besar membangun bangsa. Karena itu, dia meminta agar para ibu yang ada di Muslimat NU ambil bagian dan menentukan sikap politik.

"Ibu-ibu memiliki peranan luar biasa. Mendidik anak-anak, mengatur dan memastikan semua urusan di rumah tangganya. Meskipun NU dan Muslimat NU harus netral, namun kita sebagai jemaahnya wajib berpolitik, karena jemaah ini, akan menentukan nasib bangsa dan negara serta eksistensi NU," kata putri Gus Dur itu.

Sebagai tokoh NU, Yenny Wahid menegaskan sudah memiliki arah dan sikap politik yang jelas dalam Pilpres 2019. Dirinya mengaku akan sangat bangga, jika ada tokoh NU yang mampu menjadi pimpinan nasional.

"Ketika tokoh (NU) kita sukses menyampaikan visi dan misinya, tentu kita bangga sebagai jemaah NU. Nama saya Yenny Wahid, artinya satu, jadi memilih dalam pilpres ini, dipengaruhi pikiran saya juga," ujar dia pula.

Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo menghadiri acara Istigasah Qubro Muslimat NU Kalimantan Barat di Qubu Resort Kubu Raya. Kegiatan yang juga dihadiri oleh Yenny Wahid tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Ketua NU Kalbar Hildi Hamid.

Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo berharap agar para muslimat NU dapat berperan aktif dalam menyukseskan pesta demokrasi di tahun 2019. Sebagai bentuk kematangan berdemokrasi masyarakat Indonesia, kelompok perempuan juga punya peran dan partisipasi aktif dalam membangun bangsa.

"Saya minta agar para muslimat NU khususnya Kubu Raya agar berperan aktif dan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pesta demokrasi 2019. Sebagai bentuk partisipasi dalam menentukan masa depan bangsa lima tahun ke depan," ujar Sujiwo.

Sujiwo mengharapkan kepada para muslimat NU, agar berperan juga dalam memerangi informasi-informsi bohong yang beredar di masyarakat. Menurut Sujiwo, saat ini banyak sekali informasi yang beredar tidak dapat dipertanggungjawabkan dan dari sumber-sumber yang tidak akurat agar mereka juga menjadi yang terdepan dalam perang terhadap informasi-informasi bohong yang beredar di masyarakat.