Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan jembatan di Desa Wonoharjo, Kecamatan Giri Mulya, Kabupaten Bengkulu Utara pada Sabtu.

"Di Bengkulu ini, salah satu masalahnya yaitu infrastruktur, oleh karena itu saya menggandeng Menteri PUPR untuk sama-sama mengeroyok pembangunan infrastruktur, salah satunya jembatan ini," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dalam siaran perspers yang diterima ANTARA Jakarta Minggu.

Dalam kunjungannya tersebut, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa Bengkulu menjadi salah satu provinsi yang mendapat perhatian serius.

Angka kemiskinan di Bengkulu menempati urutan ke-9 dari 10 provinsi yang ada di Sumatera. Padahal, kata Eko, di Bengkulu memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Salah satu permasalahannya adalah kurangnya infrastruktur dan konektivitas menjadi salah satu faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di Bengkulu.

Menurutnya, kolaborasi dan sinergitas antar kementerian dalam membangun desa sangat penting, begitu juga pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat.

"Kita punya Menteri PUPR, hampir semua permintaan Bupati Bengkulu Utara dikabulkan, akan dibangun lima jembatan untuk Bengkulu Utara. Dari Kementerian Pertanian akan dibantu 60 induk sapi siap bunting dan bantuan excavator, juga dari Kementerian BUMN akan bantu melalui BUMDesnya akan dibangun pertashop atau pompa-pompa bensin. Itu komitmen yang luar biasa," kata Eko.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jembatan-jembatan ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi dengan Kemendes PDTT untuk memprioritaskan jalan-jalan produksi.

"Kita akan kroyokan dengan Pak Eko, dengan dana desa, untuk sama-sama bangun jalan jalan desa. Sumatera ini perkuat pertahanan terhadap bencana dan jalan-jalan produksi perkebunan. Kita kerja harus berkolaborasi. Semoga bisa menambah kelancaran konektivitas di desa ini," kata Bupati Bengkulu Utara, Mian.

Bupati optimistis jembatan dengan panjang 37 meter dan lebar 4 meter ini akan diselesaikan tahun ini. Keberadaan jembatan jalan poros yang sebelumnya hanya berupa jembatan kayu ini diharapkan mempermudah akses dan menjadi jalan produksi sehingga meningkatkan ekonomi warga. *


Baca juga: Fun Bike Tour de BUMDes 2019 finis di Lembah Harau

Baca juga: Eko Putro: Hasil karet akan digunakan untuk aspal