Sesmen: anak berhati-hati terhadap konten internet kampanye pemilu
17 Maret 2019 13:01 WIB
Sekretaris Menteri (Sesmen) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela acara deklarasi komitmen bersama untuk mewujudkan pemilihan umum (pemilu) 2019 yang ramah anak, Jakarta, Minggu (17/03/2019). (ANTARA News/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Menteri (Sesmen) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan anak-anak harus berhati-hati dalam mengonsumsi konten terkait kampanye pemilihan umum (pemilu) 2019 yang tersebar di internet.
"Anak kerap (bersentuhan) dengan informasi dan teknologi sehingga menjadi penting juga melindungi anak kita dari berbagai macam konten di dalam penggunaan informasi dan teknologi juga harus melihat bagaimana penggunaan informasi dan teknologi yang aman bagi anak kita," ujarnya.
Dia menuturkan semua pihak seperti guru dan orang tua juga harus membekali anak dengan pengetahuan pemilu sehingga mereka tidak asal atau salah menerima informasi terkait pemilu dan kondisi politik saat ini.
"Semoga pemilu 2019 dapat berlangsung dengan sukses aman dan kita semua bersinergi dan berupaya bersama melindungi anak-anak kita," tuturnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan pendidikan politik menjadi penting bagi anak-anak agar mereka tidak mengonsumsi konten atau pengajaran yang tidak tepat.
"Sebetulnya karena keterbatasan informasi dan pengetahuan, justru mereka (anak-anak) kadang-kadang mencari tahu, kemudian mereka mengimplementasikannya dengan cara yang salah, "save our child on the internet"," tuturnya.
Dia berharap tidak ada peserta pemilu atau pihak manapun yang mengeksploitasi anak-anak terutama yang berusia 17 tahun ke bawah dan belum memiliki hak pilih untuk kepentingan politik seperti menjadikan mereka juru kampanye dan mengajak mereka ikut berkampanye.
"Anak kerap (bersentuhan) dengan informasi dan teknologi sehingga menjadi penting juga melindungi anak kita dari berbagai macam konten di dalam penggunaan informasi dan teknologi juga harus melihat bagaimana penggunaan informasi dan teknologi yang aman bagi anak kita," ujarnya.
Dia menuturkan semua pihak seperti guru dan orang tua juga harus membekali anak dengan pengetahuan pemilu sehingga mereka tidak asal atau salah menerima informasi terkait pemilu dan kondisi politik saat ini.
"Semoga pemilu 2019 dapat berlangsung dengan sukses aman dan kita semua bersinergi dan berupaya bersama melindungi anak-anak kita," tuturnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan pendidikan politik menjadi penting bagi anak-anak agar mereka tidak mengonsumsi konten atau pengajaran yang tidak tepat.
"Sebetulnya karena keterbatasan informasi dan pengetahuan, justru mereka (anak-anak) kadang-kadang mencari tahu, kemudian mereka mengimplementasikannya dengan cara yang salah, "save our child on the internet"," tuturnya.
Dia berharap tidak ada peserta pemilu atau pihak manapun yang mengeksploitasi anak-anak terutama yang berusia 17 tahun ke bawah dan belum memiliki hak pilih untuk kepentingan politik seperti menjadikan mereka juru kampanye dan mengajak mereka ikut berkampanye.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: