Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR, Theo L Sambuaga, di Jakarta, Senin, mendesak pemerintah untuk memberikan bantuan konkret kepada negara Palestina, berupa keuangan maupun fasilitas lain yang amat mendesak dibutuhkan pemerintah dan rakyat di sana. Ia mengemukakan hal itu beberapa saat sebelum bersama-sama dengan Ketua DPR, Agung Laksono, menerima kunjungan kehormatan Presiden Mahmoud Abbas di ruang pimpinan parlemen Republik Indonesia. "Kita Indonesia jangan cuma bisa bantu secara politis, diplomatis berupa perjuangan di fora internasional, tetapi juga harus bantu secara keuangan, karena mereka menghadapi kesulitan dalam membiayai perangkat pemerintahannya, membantu rakyat pengungsi, karena mereka diembargo," kata Theo Sambuaga. Mantan Presiden Komisi Politik dan Dewan Perlucutan Senjata Uni Parlemen Se-dunia (Inter Parlieamentary Union/IPU) ini, menambahkan dulu ketika Nelson Mandela mulai memperjuangkan eksistensi Afrika Selatan, juga dibantu Indonesia. "Kita semua sambut positif dan amat bersahabat atas kunjungan Presiden Abbas ke Jakarta, demi memperkuat rasa persaudaraan dan rasa senasib sepenanggungan. Tetapi, kita harus konkret membantu mereka," katanya. Proses perjuangan untuk adanya suasana damai di Timur Tengah (Timteng), menurut Theo Sambuaga, akan juga menjadi perhatian utama Indonesia dalam menjalankan politik luar negerinya saat ini. "Dengan mengandalkan posisi kita sebagai Anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, saya pikir perjuangan (diplomasi) kita bisa lebih efektif, asal saja kita tahu memainkan peran itu secara sungguh-sungguh dan maksimal," katanya. Integritas wilayah Bagi Theo Sambuaga yang juga pernah menjabat Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSA) DPR, Indonesia perlu memperkuat upayanya dalam memperjuangkan proses dasmai di Timteng dengan prinsip adanya kemerdekaan penuh Palestina. "Tapi bukan hanya itu. Ada kemerdekaan penuh dengan integritas wilayah teritorial yang berdaulat. Itu yang harus diperjuangkan maksimal oleh Indonesia," katanya. Theo Sambuaga juga meminta para diplomat RI, agar bisa memainkan peranannya untuk mendesak negara-negara di Timtneg dan negara-negara besar peserta Konferensi Damai di AS, agar betul-betul menjamin kemerdekaan Palestina. "Prinsipnya itu tadi, sebuah negara Palestina merdeka yang berdaulat, ada integritas teritorial wilayah. Selain itu, kita harus mensuport Palestina dengan memberi dukungan konkret terhadap berbagai upaya pembangunannya, baik di bidang ekonomi dan fasilitas infrastruktur lainnya yang jauh ketinggalan," katanya. Namun begitu, Theo Sambuaga juga mendesak agar para pemimpin Palestina harus kompak dan bersatu. "Kalau `nggak` dia hanya akan dilecehkan dan dipecundangi terus oleh israel dengan dukungan negara-negara besar," katanya lagi. Tetapi yang lebih penting dan mendesak sekarang, ujar Theo Sambuaga berulang kali, pemberian bantuan konkret berupa dana guna mengatasi berbagai kesulitan mereka. "Kita bantu dalam hal keuangan. Meski kita masih berkekurangan dan juga ada kesulitan, tetapi mereka lebih sulit lagi. Bantu mereka yang lagi dirundung masalah dalam hal bayar gaji pegawai negeri, membiayai pengungsi di kamp-kamp yang menderita, karena mereka masih diembargo," kata Theo Sambuaga. (*)