30 desa di Nias masih masuk kategori terisolir
16 Maret 2019 09:44 WIB
Pelompat batu beraksi melompati tumpukan batu setinggi 2,1 meter untuk difoto bersama para turis yang mengunjungi desa cagar budaya nasional Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (9/3/2019). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana/hp).
Nias (ANTARA) - Sebanyak 30 desa di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, sampai saat ini dinilai masih msuk dalam kategori desa terisolir karena belum bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat.
"Ada 30 desa yang masih terisolir yang hingga saat ini masih belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat," kata Bupati Nias Sokhiatulo Laoli di Nias, Sabtu, terkait digelarnya musyawarah rencana pembangunan penyusunan rancangan rencana kerja pemerintah daerah Kabupaten Nias tahun 2020.
Mengingat masih adanya desa yang masuk kategori terisolir, Pemkab Nias dalam salah satu target RKPD tahun 2020 adalah melakukan peningkatan infrastruktur di daerah itu.
"Kita harus mengakui jika Musrenbang penyusunan rancangan RKPD Kabupaten Nias tahun 2020 merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam proses penyusunan rancangan RKPD," ujarnya.
Musrenbang akan memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Nias untuk memberikan masukan dan usulan kegiatan yang dinilai mampu mengatasi permasalahan pembangunan di Kabupaten Nias.
Maka dengan adanya masukan dan usulan dari para pemangku kepentingan, dia yakin rancangan RKPD Kabupaten Nias tahun 2020 semakin berkualitas.
"Beberapa masukan dan kesepakatan yang telah disampikan dalam forum perangkat daerah/lintas perangkat daerah masing masing bidang pembangunan telah dilakukan penyesuaian sebelumnya," terangnya.
Tidak lupa Bupati Nias memberitahu, selain bidang infrastruktur, bidang lain yang menjadi perhatian Pemkab Nias ke depan bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta bidang pemerintah dan aparatur.
Sebelumnya kepala Bappeda Kabupaten Nias Edwin Hulu menjelaskan, musrenbang bertujuan untuk memperoleh masukan dan saran.
Juga untuk penyempurnaan pada tahap lanjutan dengan tujuan menghimpun aspirasi atau harapan para pemangku kepentingan terhadap prioritas dan sasaran pembangunan pada tahun 2020.
"Ada 30 desa yang masih terisolir yang hingga saat ini masih belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat," kata Bupati Nias Sokhiatulo Laoli di Nias, Sabtu, terkait digelarnya musyawarah rencana pembangunan penyusunan rancangan rencana kerja pemerintah daerah Kabupaten Nias tahun 2020.
Mengingat masih adanya desa yang masuk kategori terisolir, Pemkab Nias dalam salah satu target RKPD tahun 2020 adalah melakukan peningkatan infrastruktur di daerah itu.
"Kita harus mengakui jika Musrenbang penyusunan rancangan RKPD Kabupaten Nias tahun 2020 merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam proses penyusunan rancangan RKPD," ujarnya.
Musrenbang akan memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Nias untuk memberikan masukan dan usulan kegiatan yang dinilai mampu mengatasi permasalahan pembangunan di Kabupaten Nias.
Maka dengan adanya masukan dan usulan dari para pemangku kepentingan, dia yakin rancangan RKPD Kabupaten Nias tahun 2020 semakin berkualitas.
"Beberapa masukan dan kesepakatan yang telah disampikan dalam forum perangkat daerah/lintas perangkat daerah masing masing bidang pembangunan telah dilakukan penyesuaian sebelumnya," terangnya.
Tidak lupa Bupati Nias memberitahu, selain bidang infrastruktur, bidang lain yang menjadi perhatian Pemkab Nias ke depan bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta bidang pemerintah dan aparatur.
Sebelumnya kepala Bappeda Kabupaten Nias Edwin Hulu menjelaskan, musrenbang bertujuan untuk memperoleh masukan dan saran.
Juga untuk penyempurnaan pada tahap lanjutan dengan tujuan menghimpun aspirasi atau harapan para pemangku kepentingan terhadap prioritas dan sasaran pembangunan pada tahun 2020.
Pewarta: Juraidi dan irwanto
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: