Perusahaan Tiongkok berniat bangun pabrik semen di Kaltim
15 Maret 2019 22:08 WIB
Gubernur Kaltim, Isran Noor berbincang dengan Deputi Director General Hongshi Holdings, Xu Xing saat audiensi di ruang Tepian I Kantor Gubernur Kaltim Jl Gajah Mada Samarinda Kalimantan Timur, Jumat (15/3). (Arumanto)
Samarinda (ANTARA) - Perusahaan asal Tiongkok Hongshi Holdings berniat untuk melakukan investasi pembangunan pabrik semen di kawasan Desa Sekerat, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut menyatakan siap menjalin kerja sama dengan PT Kobexindo yang lebih dulu mendapatkan izin industri di kawasan tersebut.
Gubernur Kaltim, Isran Noor di Samarinda, Jumat, menyatakan, menyambut baik rencana investor Tiongkok itu, yang telah memaparkan bakal mampu memproduksi semen 8 juta ton per tahun di kawasan Sekerat, Kutai Timur.
"Saat ini Pemprov Kaltim masih dalam tahap audiensi sembari melihat keseriusan Hongshi Holdings berinvestasi di Bumi Etam. Namun ia meyakini kerja sama ini akan berlanjut," kata Isran.
Isran juga mengungkapkan nantinya pabrik semen di Sekerat akan digarap bersama antara Hongshi Holdings dan Kobexindo yang lebih dulu mendapatkan izin di kawasan tersebut.
"Itu akan bekerja sama antara investor China dan Kobexindo, artinya nanti ada saham lokal. sedangkan pemerintah hanya melayani saja," ucapnya.
Sementara Bupati Kutai Timur, Ismunandar menyatakan pihaknya sangat terbuka menerima investasi dari manapun asalkan bertanggungjawab.
Menurutnya dengan masuknya investor Tiongkok di Kutim akan mampu meningkatkan geliat industri di kawasan Pesisir Kutai Timur.
"Ini akan menambah pertumbuhan kegiatan industri di pesisir. Tentu kita harapkan sebagai pusat pertumbuhan baru. Yang sebentar lagi berdekatan adalah rencana Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan," ungkap Ismunandar.
Terkait izin pabrik semen, Ismunandar berpendapat sudah sejak lama izin pabrik semen beroperasi di kawasan tersebut.
Namun masih perlu memperhatikan aspek lain yang berkaitan dengan pembangunan industri seperti lingkungan dan tenaga kerja.
Ia berharap masyarakat lokal lebih banyak dilibatkan dalam hal tenaga kerja, termasuk mendapatkan transfer ilmu dan teknologi dalam bentuk pelatihan khusus, misalnya dikuliahkan di Tiongkok atau di tempat lain. Sehingga saat kembali ke daerah asal mereka bisa menguasai ilmu teknis terkait pabrik semen.
Rencananya, nilai investasi yang akan dikuncurkan Hongshi Holdings maksimal sebesar 2,1 miliar USD atau sekitar Rp29 triliun.
Baca juga: Bupati Kutai Timur jamin keamanan investasi
Baca juga: Kalimantan Timur prospek investasi ASEAN
Baca juga: Minat investasi ke Kaltim 2012 Rp63,37 triliun
Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut menyatakan siap menjalin kerja sama dengan PT Kobexindo yang lebih dulu mendapatkan izin industri di kawasan tersebut.
Gubernur Kaltim, Isran Noor di Samarinda, Jumat, menyatakan, menyambut baik rencana investor Tiongkok itu, yang telah memaparkan bakal mampu memproduksi semen 8 juta ton per tahun di kawasan Sekerat, Kutai Timur.
"Saat ini Pemprov Kaltim masih dalam tahap audiensi sembari melihat keseriusan Hongshi Holdings berinvestasi di Bumi Etam. Namun ia meyakini kerja sama ini akan berlanjut," kata Isran.
Isran juga mengungkapkan nantinya pabrik semen di Sekerat akan digarap bersama antara Hongshi Holdings dan Kobexindo yang lebih dulu mendapatkan izin di kawasan tersebut.
"Itu akan bekerja sama antara investor China dan Kobexindo, artinya nanti ada saham lokal. sedangkan pemerintah hanya melayani saja," ucapnya.
Sementara Bupati Kutai Timur, Ismunandar menyatakan pihaknya sangat terbuka menerima investasi dari manapun asalkan bertanggungjawab.
Menurutnya dengan masuknya investor Tiongkok di Kutim akan mampu meningkatkan geliat industri di kawasan Pesisir Kutai Timur.
"Ini akan menambah pertumbuhan kegiatan industri di pesisir. Tentu kita harapkan sebagai pusat pertumbuhan baru. Yang sebentar lagi berdekatan adalah rencana Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan," ungkap Ismunandar.
Terkait izin pabrik semen, Ismunandar berpendapat sudah sejak lama izin pabrik semen beroperasi di kawasan tersebut.
Namun masih perlu memperhatikan aspek lain yang berkaitan dengan pembangunan industri seperti lingkungan dan tenaga kerja.
Ia berharap masyarakat lokal lebih banyak dilibatkan dalam hal tenaga kerja, termasuk mendapatkan transfer ilmu dan teknologi dalam bentuk pelatihan khusus, misalnya dikuliahkan di Tiongkok atau di tempat lain. Sehingga saat kembali ke daerah asal mereka bisa menguasai ilmu teknis terkait pabrik semen.
Rencananya, nilai investasi yang akan dikuncurkan Hongshi Holdings maksimal sebesar 2,1 miliar USD atau sekitar Rp29 triliun.
Baca juga: Bupati Kutai Timur jamin keamanan investasi
Baca juga: Kalimantan Timur prospek investasi ASEAN
Baca juga: Minat investasi ke Kaltim 2012 Rp63,37 triliun
Pewarta: Arumanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: