Basarnas evakuasi speedboat rute Jailolo-Sofifi
15 Maret 2019 09:33 WIB
Petugas Basarnas evakuasi belasan korban speedboat dihantam gelombang tinggi di perairan Pulau Halmahera, Kamis (14/3/2019) malam. (Foto Antara Malut/Abdul Fatah)
Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) berhasil menyelamatkan sebuah speedboat berpenumpang 13 orang rute Jailolo-Sofifi Pulau Halmahera akibat dihantam gelombang tinggi di perairan itu, Kamis (14/3).
Kepala Basarnas Ternate, M Arafah dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat menyatakan, berawal informasi disampaikan Anggota Polairud Polda Malut kalau ada speedboat rute Jailolo-Sofifi mengalami mati mesin dan dihantam gelombang laut pada koordinat 0° 49'23" N- 127°28'16" E dengan jarak 5,83 NM dari Pelabuhan Ahmad Yani.
Setelah menerima informasi, sekitar pukul 18.41 WIT, Team Rescue Basarnas Ternate bersama dengan anggota Polairud berangkat menuju LKP di Perairan Desa Maftutu Pulau Tidore dan mengevakuasi sebagian korban, dan sebagian sudah dievakuasi oleh speedboat masyarakat menuju Pelabuhan Ferry Kota Tidore.
"Setibanya di Pelabuhan Ferry Kota Tidore dan langsung mengevakuasi seluruh korban menuju Pulau Ternate pukul 19.55 WIT dan RIB 02 Ternate sampai di Pelabuhan A Yani Kota Ternate dan seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada Jumat (15/3) dinihari," katanya.
Basarnas merinci korban dalam speedboat diantaranya Opo Nahkoda speedboat, Ladae KKM, Jakub (57) dengan membawa penumpang Kamsun (40), Azhari (24), Hamka (28), Miran (42), Tatruani (24), Ruraida (24), Asnawia (26), Anita Pauwag (34), Ade Umiayati Mayau (36), Jemmy Panduko (44).
Sementara itu, di tempat terpisah, Plh Kepala Dinas Perhubungan Malut, Armin Zakaria ketika dikonfirmasi meminta kepada motoris terutama speedboat agar lebih mengutamakan keselamatan penumpang dengan mematuhi aturan pelayaran di daerah ini.
"Kami meminta pemilik speedboat harus memperhatikan informasi keadaan cuaca terkini yang setiap saat di rilis oleh BMKG sehingga bisa mengetahui keadaan cuaca di perairan Malut terutama kecepatan angin tinggi gelombang guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut," ujar Armin.
Selain itu, dirinya mengingatkan pada petugas yang mengawasi pelabuhan agar memberikan peringatat kepada pemilik kapal berukuran kecil maupun speedboat maupun penumpang jika cuaca tidak memungkinkan untuk mengizinkan aktivitas pelayaran ke berbagai daerah terutama di wilayah Malut.
Kepala Basarnas Ternate, M Arafah dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat menyatakan, berawal informasi disampaikan Anggota Polairud Polda Malut kalau ada speedboat rute Jailolo-Sofifi mengalami mati mesin dan dihantam gelombang laut pada koordinat 0° 49'23" N- 127°28'16" E dengan jarak 5,83 NM dari Pelabuhan Ahmad Yani.
Setelah menerima informasi, sekitar pukul 18.41 WIT, Team Rescue Basarnas Ternate bersama dengan anggota Polairud berangkat menuju LKP di Perairan Desa Maftutu Pulau Tidore dan mengevakuasi sebagian korban, dan sebagian sudah dievakuasi oleh speedboat masyarakat menuju Pelabuhan Ferry Kota Tidore.
"Setibanya di Pelabuhan Ferry Kota Tidore dan langsung mengevakuasi seluruh korban menuju Pulau Ternate pukul 19.55 WIT dan RIB 02 Ternate sampai di Pelabuhan A Yani Kota Ternate dan seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada Jumat (15/3) dinihari," katanya.
Basarnas merinci korban dalam speedboat diantaranya Opo Nahkoda speedboat, Ladae KKM, Jakub (57) dengan membawa penumpang Kamsun (40), Azhari (24), Hamka (28), Miran (42), Tatruani (24), Ruraida (24), Asnawia (26), Anita Pauwag (34), Ade Umiayati Mayau (36), Jemmy Panduko (44).
Sementara itu, di tempat terpisah, Plh Kepala Dinas Perhubungan Malut, Armin Zakaria ketika dikonfirmasi meminta kepada motoris terutama speedboat agar lebih mengutamakan keselamatan penumpang dengan mematuhi aturan pelayaran di daerah ini.
"Kami meminta pemilik speedboat harus memperhatikan informasi keadaan cuaca terkini yang setiap saat di rilis oleh BMKG sehingga bisa mengetahui keadaan cuaca di perairan Malut terutama kecepatan angin tinggi gelombang guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut," ujar Armin.
Selain itu, dirinya mengingatkan pada petugas yang mengawasi pelabuhan agar memberikan peringatat kepada pemilik kapal berukuran kecil maupun speedboat maupun penumpang jika cuaca tidak memungkinkan untuk mengizinkan aktivitas pelayaran ke berbagai daerah terutama di wilayah Malut.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: