Warga Pulau Bungin padati pengobatan gratis BI-TNI AL
15 Maret 2019 07:18 WIB
Salah seorang murid SDN 2 Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, memperoleh hadiah cebndera mata dari Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2019 Bank Indonesia-TNI AL setelah mampu menjawab pertanyaan. (FOTO ANTARA/Awaludin)
Mataram (ANTARA) - Warga Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, memadati layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang digelar Bank Indonesia bersama Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL), Kamis.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Okcy Ganesia, mengatakan Pulau Bungin adalah pulau terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di Provinsi NTB, ketiga yang dikunjungi oleh Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2019.
"Di pulau yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi tersebut, kami melakukan kegiatan sosial pengobatan gratis di kantor Desa Pulau Bungin," katanya.
Menurut dia, kegiatan pengobatan gratis mendapatkan respon positif dari masyarakat. Banyak dari masyarakat yang didominasi oleh kaum perempuan dan anak-anak sudah menunggu kedatangan tim ekspedisi sejak pagi hari.
Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis tersebut melibatkan tim dokter ekspedisi, yaitu dr Hery Setiawan, dan Perwira Urusan (Paur) Kesehatan Laut Pangkalan TNI AL (Lanal) Mataram, Letnan Satu Laut (K) dr Pisok Michael, dibantu oleh dua orang perawat, yakni Farizal Robiansyah, dan Solikhin.
Mereka bahu membahu bersama bidan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pulau Bungin, Novi, mendiagnosa penyakit serta memberikan obat kepada pasien yang memadati halaman kantor desa.
Pasien yang di dominasi oleh kaum perempuan dan anak-anak banyak mengeluhkan penyakit asma, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), alergi kulit, dan gatal-gatal.
"Jumlah pasien yang datang berobat berjumlah 204 orang. Obat-obatan yang dibawa oleh tim ekspedisi tidak habis diberikan kepada pasien. Sisa obat-obatan tersebut selanjutnya disumbangkan kepada Pustu Desa Pulau Bungin," katanya.
Sementara itu, bidan Pustu Desa Pulau Bungin, Novi, mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama TNI AL sangat membantu, terutama dalam hal peningkatan taraf kesehatan masyarakat di Desa Bungin yang tergolong salah satu dari desa terpencil.
"Kami berharap kegiatan pengobatan gratis dari Bank Indonesia bersama TNI AL dapat ditingkatkan frekuensinya dan lebih dilengkapi dari segi obat-obatan serta mengadakan operasi gigi dan katarak," ujarnya.
Novi juga berharap kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia bisa diikuti oleh lembaga lainnya untuk terus memerhatikan dan membantu pengembangan desa-desa tertinggal, sebagaimana dilakukan di Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, pada Selasa (12/3), dan Pulau Bajo Pulau, di Kabupaten Bima, pada Rabu (13/3).
Bank Idonesia juga melakukan layanan penukaran uang rupiah dan edukasi serta memberikan bantuan sosial dan pendidikan bertempat di SDN 2 Desa Pulau Bungin.
Bantuan pendidikan yang berikan berupa perlengkapan olahraga, buku-buku bacaan sekolah/perpustakaan, dan meja belajarq bagi TK Bahari 1 Desa Pulau Bungin.
Baca juga: Korban kebakaran Pulau Bungin diungsikan pascagempa
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Okcy Ganesia, mengatakan Pulau Bungin adalah pulau terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di Provinsi NTB, ketiga yang dikunjungi oleh Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2019.
"Di pulau yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi tersebut, kami melakukan kegiatan sosial pengobatan gratis di kantor Desa Pulau Bungin," katanya.
Menurut dia, kegiatan pengobatan gratis mendapatkan respon positif dari masyarakat. Banyak dari masyarakat yang didominasi oleh kaum perempuan dan anak-anak sudah menunggu kedatangan tim ekspedisi sejak pagi hari.
Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis tersebut melibatkan tim dokter ekspedisi, yaitu dr Hery Setiawan, dan Perwira Urusan (Paur) Kesehatan Laut Pangkalan TNI AL (Lanal) Mataram, Letnan Satu Laut (K) dr Pisok Michael, dibantu oleh dua orang perawat, yakni Farizal Robiansyah, dan Solikhin.
Mereka bahu membahu bersama bidan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pulau Bungin, Novi, mendiagnosa penyakit serta memberikan obat kepada pasien yang memadati halaman kantor desa.
Pasien yang di dominasi oleh kaum perempuan dan anak-anak banyak mengeluhkan penyakit asma, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), alergi kulit, dan gatal-gatal.
"Jumlah pasien yang datang berobat berjumlah 204 orang. Obat-obatan yang dibawa oleh tim ekspedisi tidak habis diberikan kepada pasien. Sisa obat-obatan tersebut selanjutnya disumbangkan kepada Pustu Desa Pulau Bungin," katanya.
Sementara itu, bidan Pustu Desa Pulau Bungin, Novi, mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama TNI AL sangat membantu, terutama dalam hal peningkatan taraf kesehatan masyarakat di Desa Bungin yang tergolong salah satu dari desa terpencil.
"Kami berharap kegiatan pengobatan gratis dari Bank Indonesia bersama TNI AL dapat ditingkatkan frekuensinya dan lebih dilengkapi dari segi obat-obatan serta mengadakan operasi gigi dan katarak," ujarnya.
Novi juga berharap kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia bisa diikuti oleh lembaga lainnya untuk terus memerhatikan dan membantu pengembangan desa-desa tertinggal, sebagaimana dilakukan di Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, pada Selasa (12/3), dan Pulau Bajo Pulau, di Kabupaten Bima, pada Rabu (13/3).
Bank Idonesia juga melakukan layanan penukaran uang rupiah dan edukasi serta memberikan bantuan sosial dan pendidikan bertempat di SDN 2 Desa Pulau Bungin.
Bantuan pendidikan yang berikan berupa perlengkapan olahraga, buku-buku bacaan sekolah/perpustakaan, dan meja belajarq bagi TK Bahari 1 Desa Pulau Bungin.
Baca juga: Korban kebakaran Pulau Bungin diungsikan pascagempa
Pewarta: Awaludin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: