BPBD Lebak jamin persedian logistik cukup satu tahun
14 Maret 2019 20:25 WIB
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kapeawi (kiri) menyalurkan logistik untuk membantu warga korban bencana alam
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lebak menjamin persedian logistik untuk membantu warga korban bencana alam mencukupi selama kebutuhan satu tahun.
"Kita menyiapkan stok beras sebanyak 20 ton," kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Kamis.
Masyarakat kabupaten Lebak hingga kini masuk daerah zona merah bencana alam, karena terdapat perbukitan, pegunungan, pesisir pantai juga kawasan hutan konservasi.
Potensi bencana alam itu antara lain banjir,longsor, pergerakan tanah, puting beliung, kebakaran, gempa dan tsunami.
Bahkan, saat ini bencana pergerakan tanah terjadi di kecamatan Cibeber dan Cimarga.
Mereka para korban bencana alam itu mendapat pemasokan logistik berupa beras, lauk pauk, minuman kemasan hingga selimut.
"Kami mengutamakan kebutuhan dasar agar para korban bencana alam itu tidak mengalami kerawanan pangan," katanya.
Kaprawi mengatakan, BPBD menyediakan logistik kebencanaan agar para korban bencana alam dapat memenuhi kebutuhan pangan.
Persedian logistik itu melalui bantuan dari pemerintah daerah dan provinsi juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BPBD bergerak cepat menyalurkan logistik itu terjadi bencana alam untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa juga kerusakan material besar.
Sebab, kata dia, pascabencana itu tentu harus bergerak cepat menangani para korban bencana agar tidak menimbulkan kerawanan pangan maupun serangan penyakit menular.
BPBD bersama instansi terkait juga relawan akan menangani pascabencana tersebut dengan menyalurkan logistik.
"Kami selalu menyiapkan persediaan logistik kebencanaan dan stok yang ada di gudang mencukupi untuk satu tahun," ujar Kaprawi.
Dia mengemukakan, saat ini, para relawan TNI, Polri, Tagana, Relawan Tangguh, PMI, Dinkes dan Orari cukup membantu warga korban pergerakan tanah di Desa Gunung Wangun Kecamatan Cibeber dengan mendirikan dapur umum.
Persedian logistik disalurkan oleh BPBD setiap sepekan sekali untuk memenuhi kebutuhan dapur umum itu. Mereka memasak juga mendistribusikan logistik kepada warga yang tinggal di pengungsian.
Selama ini, mereka tidak terancam kerawanan pangan maupun serangan penyakit. "Kami tetap komitmen membantu warga korban longsor sebelum direlokasi ke lokasi yang lebih aman," kata Kaprawi.
"Kita menyiapkan stok beras sebanyak 20 ton," kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Kamis.
Masyarakat kabupaten Lebak hingga kini masuk daerah zona merah bencana alam, karena terdapat perbukitan, pegunungan, pesisir pantai juga kawasan hutan konservasi.
Potensi bencana alam itu antara lain banjir,longsor, pergerakan tanah, puting beliung, kebakaran, gempa dan tsunami.
Bahkan, saat ini bencana pergerakan tanah terjadi di kecamatan Cibeber dan Cimarga.
Mereka para korban bencana alam itu mendapat pemasokan logistik berupa beras, lauk pauk, minuman kemasan hingga selimut.
"Kami mengutamakan kebutuhan dasar agar para korban bencana alam itu tidak mengalami kerawanan pangan," katanya.
Kaprawi mengatakan, BPBD menyediakan logistik kebencanaan agar para korban bencana alam dapat memenuhi kebutuhan pangan.
Persedian logistik itu melalui bantuan dari pemerintah daerah dan provinsi juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BPBD bergerak cepat menyalurkan logistik itu terjadi bencana alam untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa juga kerusakan material besar.
Sebab, kata dia, pascabencana itu tentu harus bergerak cepat menangani para korban bencana agar tidak menimbulkan kerawanan pangan maupun serangan penyakit menular.
BPBD bersama instansi terkait juga relawan akan menangani pascabencana tersebut dengan menyalurkan logistik.
"Kami selalu menyiapkan persediaan logistik kebencanaan dan stok yang ada di gudang mencukupi untuk satu tahun," ujar Kaprawi.
Dia mengemukakan, saat ini, para relawan TNI, Polri, Tagana, Relawan Tangguh, PMI, Dinkes dan Orari cukup membantu warga korban pergerakan tanah di Desa Gunung Wangun Kecamatan Cibeber dengan mendirikan dapur umum.
Persedian logistik disalurkan oleh BPBD setiap sepekan sekali untuk memenuhi kebutuhan dapur umum itu. Mereka memasak juga mendistribusikan logistik kepada warga yang tinggal di pengungsian.
Selama ini, mereka tidak terancam kerawanan pangan maupun serangan penyakit. "Kami tetap komitmen membantu warga korban longsor sebelum direlokasi ke lokasi yang lebih aman," kata Kaprawi.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019
Tags: