Yogyakarta (ANTARA) - Sebagian besar dari 130 koperasi di Kota Yogyakarta yang menjalani pemeringkatan pada 2018 diketahui masuk dalam klasifikasi cukup berkualitas dan tidak ada koperasi yang dinyatakan masuk dalam kategori tidak berkualitas.

“Dari hasil pemeringkatan yang dilakukan tahun lalu, koperasi di Kota Yogyakarta dapat dibedakan dalam tiga klasifikasi, yaitu sangat berkualitas, berkualitas dan cukup berkualitas. Paling banyak, masuk dalam kategori cukup berkualitas,” kata Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Prabaningtyas di Yogyakarta, Kamis.

Koperasi yang masuk dalam kategori sangat berkualitas berjumlah dua yaitu Koperasi Wanita Dewi Sri dari Kecamatan Kraton dan BTM dari Kecamatan Kotagede, sedangkan 36 koperasi masuk dalam klasifikasi berkualitas dan 92 koperasi masuk dalam kategori cukup berkualitas.

Pemeringkatan dilakukan berdasarkan lima indikator penilaian yaitu aspek kelembagaan, unit usaha, kinerja keuangan, manfaat bagi anggota dan manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Sebagian besar koperasi di Kota Yogyakarta justru memiliki kelemahan pada faktor kemanfaatan bagi masyarakat di sekitarnya. Ini yang menjadikan nilai mereka jatuh dan perlu diperbaiki,” katanya.

Aspek kemanfaatan pada lingkungan sekitar tersebut di antaranya meliputi penyerapan tenaga kerja hingga penurunan angka kemiskinan di wilayah tersebut.

“Biasanya, koperasi di Kota Yogyakarta hanya memiliki pengurus dan pengawas saja, tidak ada pengelolanya. Selama pengurusnya ada, koperasi dijalankan oleh pengurus itu secara langsung dan tidak dijalankan oleh pengelola sehingga dinilai tidak mampu menyerap tenaga kerja,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, sebagian besar koperasi di Kota Yogyakarta berbentuk koperasi simpan pinjam sehingga hanya bermanfaat untuk anggotanya serta tidak memiliki unit usaha di sektor riil.

“Di Kota Yogyakarta sebenarnya ada beberapa koperasi yang mampu memiliki unit usaha dan berjalan dengan baik. Salah satunya adalah Koperasi B13 di Rumah Sakit DKT. Bentuk usahanya adalah minimarket,” katanya.

Prabaningtyas mengatakan, akan terus melakukan pemeringkatan koperasi di Kota Yogyakarta untuk mengtetahui kinerja koperasi sekaligus menunjukkan keberhasilan serta eksistensi koperasi.

“Pemeringkatan dilakukan bertahap. Pada tahun ini, akan dilakukan pemeringkatan untuk 130 koperasi. Di Kota Yogyakarta terdapat 364 koperasi setelah dalam dua tahun terakhir ini ada beberapa koperasi yang dihapus karena mati suri,” katanya. ***1***

Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati