Tenaga perawat di Ambon ikuti perekrutan bekerja di Australia
14 Maret 2019 16:45 WIB
Seorang warga memeriksakan kesehatannya pada pengobatan gratis di Desa Batumerah, Ambon, Maluku, Jumat (26/4). Pengobatan gratis yang digelar Apokeslab Indonesia dan lembaga sadaya masyarakat Dua Generasi itu melayani ratusan warga dua desa, yakni Desa Latuhalat Kecamatan Nusanive dan Desa Batumerah Kecamatan Sirimau Ambon. (FOTO ANTARA/Embong Salampessy)
Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bekerja sama dengan lembaga Global Labour Solution Australia melakukan perekrutan tenaga perawat untuk bekerja di Australia.
Pendaftaran tenaga perawat yang akan bekerja bagi lansia di panti jompo itu dibuka mulai 13 - 24 Maret 2019, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Ambon, Godlief Isak Soplanit, di Ambon, Maluku, Kamis.
"Pendaftaran tenaga perawat lansia di panti jompo Australia terbuka bagi warga Kota Ambon, mulai 13 -24 Maret 2019 setiap jam kerja di kantor Disnaker Passo Ambon, " katanya.
Ia mengatakan, tenaga perawat yang dibutuhkan untuk bekerja di panti jompo sebanyak 30 orang yakni 25 di antaranya dibiayai Pemkot Ambon dan lima lainnya disubsidi pemerintah Australia.
Pihaknya, kata Godlief, bertugas untuk melakukan persiapan awal yakni pendaftaran tenaga kerja. Setelah tim dari Australia datang akan dilakukan sosialisasi dan seleksi akhir.
"Seleksi akhir akan dilakukan tim dari Australia, kita hanya melakukan rekrutmen tenaga kerja dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan 25 orang yang dibiayai pemda, dan 5 orang lainnya disubsidi Australia, jadi total 30 orang," ujarnya.
Diakuinya, sejumlah syarat telah ditetapkan bagi para pelamar yakni sarjana atau lulus S1 atau diploma tiga (D3) kesehatan, fasih berbahasa Inggris disertai TOEFEL 500 poin, serta keterampilan kerja bidang kesehatan.
Seleksi ini juga memerhatikan sejumlah kriteria di antaranya pengalaman kerja, kejiwaan dan kesehatan calon pekerja.
"Seluruh kriteria menjadi perhatian Pemerintah Kota Ambon, agar tenaga kerja asal Ambon yang disiapkan berkualitas," katanya.
Godlief menambahkan, pihaknya juga akan merekrut tenaga psikolog untuk menyeleksi kejiwaan calon tenaga kerja
"Yang utama adalah bahasa serta perilaku, kita juga lakukan penelusuran kejiwaan calon tenaga kerja karena ini membawa nama negara," katanya.
Kerja sama ini merupakan tindaklanjut penandatanganan kesepakatan awal atau Letter of Intent (LoI) di bidang vokasi antara Pemkot Ambon dengan (VETEA) di Adelaide, Australia, November 2018.
Kerja sama Pemkot Ambon dengan VETEA penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama di sektor tenaga kerja.
Baca juga: Apotek rakyat beralih status menjadi apotek
Baca juga: Maluku Utara siap tempatkan bidan di setiap desa
Pendaftaran tenaga perawat yang akan bekerja bagi lansia di panti jompo itu dibuka mulai 13 - 24 Maret 2019, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Ambon, Godlief Isak Soplanit, di Ambon, Maluku, Kamis.
"Pendaftaran tenaga perawat lansia di panti jompo Australia terbuka bagi warga Kota Ambon, mulai 13 -24 Maret 2019 setiap jam kerja di kantor Disnaker Passo Ambon, " katanya.
Ia mengatakan, tenaga perawat yang dibutuhkan untuk bekerja di panti jompo sebanyak 30 orang yakni 25 di antaranya dibiayai Pemkot Ambon dan lima lainnya disubsidi pemerintah Australia.
Pihaknya, kata Godlief, bertugas untuk melakukan persiapan awal yakni pendaftaran tenaga kerja. Setelah tim dari Australia datang akan dilakukan sosialisasi dan seleksi akhir.
"Seleksi akhir akan dilakukan tim dari Australia, kita hanya melakukan rekrutmen tenaga kerja dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan 25 orang yang dibiayai pemda, dan 5 orang lainnya disubsidi Australia, jadi total 30 orang," ujarnya.
Diakuinya, sejumlah syarat telah ditetapkan bagi para pelamar yakni sarjana atau lulus S1 atau diploma tiga (D3) kesehatan, fasih berbahasa Inggris disertai TOEFEL 500 poin, serta keterampilan kerja bidang kesehatan.
Seleksi ini juga memerhatikan sejumlah kriteria di antaranya pengalaman kerja, kejiwaan dan kesehatan calon pekerja.
"Seluruh kriteria menjadi perhatian Pemerintah Kota Ambon, agar tenaga kerja asal Ambon yang disiapkan berkualitas," katanya.
Godlief menambahkan, pihaknya juga akan merekrut tenaga psikolog untuk menyeleksi kejiwaan calon tenaga kerja
"Yang utama adalah bahasa serta perilaku, kita juga lakukan penelusuran kejiwaan calon tenaga kerja karena ini membawa nama negara," katanya.
Kerja sama ini merupakan tindaklanjut penandatanganan kesepakatan awal atau Letter of Intent (LoI) di bidang vokasi antara Pemkot Ambon dengan (VETEA) di Adelaide, Australia, November 2018.
Kerja sama Pemkot Ambon dengan VETEA penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama di sektor tenaga kerja.
Baca juga: Apotek rakyat beralih status menjadi apotek
Baca juga: Maluku Utara siap tempatkan bidan di setiap desa
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: