Terduga teroris Sibolga tanam empat ranjau di luar rumah
14 Maret 2019 14:16 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterang pers terkait perkembangan kasus meledaknya bom di Sibolga, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak empat ranjau telah ditanam di luar rumah terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Jalan KH Ahmad Dahlan, Sibolga Sambas, Sibolga, sebelum Tim Densus 88 Antiteror Polri akan menangkap Abu Hamzah.
"Bom yang tertanam di halaman itu bom ranjau yang kemarin sempat meledak dan salah satunya melukai anggota kami pada saat melakukan upaya paksa masuk ke dalam. Itu dari empat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Ranjau yang ditanam di depan, samping dan belakang rumah itu dipersiapkan untuk personel kepolisian yang akan memasuki rumah.
Diduga Abu Hamzah dan istrinya, Solimah, langsung mempersiapkan bom itu setelah mendengar kabar penangkapan terduga teroris R di Lampung sebelumnya.
"Mereka sudah yakin akan terendus. Oleh karenanya mereka mempersiapkan diri apabila ada upaya paksa dilakukan kepada kelompok mereka, bentuk perlawanannya seperti itu," ucap Dedi Prasetyo.
Selain ranjau, di dalam kediaman Abu Hamzah ditemukan kontainer yang sudah siap meledak. Bom yang berada di dalam rumah pun semua memiliki rangkaian, terlihat saat Solimah meledakkan diri.
Abu Hamzah yang tergabung dalam jaringan JAD yang berafiliasi dengan ISIS disebut cukup ahli dalam merakit bom, tetapi polisi memastikan telah berpengalaman menangani terorisme di Tanah Air.
Polisi juga mengimbau masyarakat dengan adanya ledakan bom bunuh diri di Sibolga, untuk bersama-sama memerangi terorisme dan mewaspadai lingkungan sekitarnya.
"Bom yang tertanam di halaman itu bom ranjau yang kemarin sempat meledak dan salah satunya melukai anggota kami pada saat melakukan upaya paksa masuk ke dalam. Itu dari empat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Ranjau yang ditanam di depan, samping dan belakang rumah itu dipersiapkan untuk personel kepolisian yang akan memasuki rumah.
Diduga Abu Hamzah dan istrinya, Solimah, langsung mempersiapkan bom itu setelah mendengar kabar penangkapan terduga teroris R di Lampung sebelumnya.
"Mereka sudah yakin akan terendus. Oleh karenanya mereka mempersiapkan diri apabila ada upaya paksa dilakukan kepada kelompok mereka, bentuk perlawanannya seperti itu," ucap Dedi Prasetyo.
Selain ranjau, di dalam kediaman Abu Hamzah ditemukan kontainer yang sudah siap meledak. Bom yang berada di dalam rumah pun semua memiliki rangkaian, terlihat saat Solimah meledakkan diri.
Abu Hamzah yang tergabung dalam jaringan JAD yang berafiliasi dengan ISIS disebut cukup ahli dalam merakit bom, tetapi polisi memastikan telah berpengalaman menangani terorisme di Tanah Air.
Polisi juga mengimbau masyarakat dengan adanya ledakan bom bunuh diri di Sibolga, untuk bersama-sama memerangi terorisme dan mewaspadai lingkungan sekitarnya.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: