Pemkab Musi Rawas Utara-Lahat Pelajari Kearsipan Badung
14 Maret 2019 03:52 WIB
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa (tengah) menerima kunjungan kerja Pemkab Lahat dan Pemkab Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan di Puspem Badung, Rabu (13/3). (Foto: Antara Bali/Humas Badung)
Badung (ANTARA) - Rombongan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara dan Pemkab Lahat, Provinsi Sumatera Selatan mengunjungi Kabupaten Badung, Bali untuk mempelajari tata kelola kearsipan.
"Kunjungan ini kami lakukan untuk bersilaturahmi dan juga dalam rangka menata kearsipan dan perumusan kebijakan terkait upaya peningkatan efektifitas koordinasi antarpimpinan daerah," ujar Wakil Bupati Lahat Haryanto, di Puspem Badung, Mangupura, Rabu.
Hak senada disampaikan ketua rombongan kunjungan kerja Pemkab Musi Rawas Utara, Kadis Pemuda dan Olahraga Haidir Kalingi. Ia mengatakan kunjungan ini merupakan kegiatan kajian sistem administrasi kearsipan dan merujuk mengenai tata kelola pemerintahan yang baku.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi atas kunjungan Wabup Lahat dan rombongan Pemkab Musi Rawas Utara ke Kabupaten Badung yang dinilai dapat meningkatkan jalinan kerja sama dan menjadi ajang saling bertukar pikiran.
"Mudah-mudahan dari kunjungan ini dapat menambah ilmu bagi ketiga daerah, saling tukar pemikiran dan informasi tentang kebijakan daerah. Yang terpenting untuk mempererat silaturahmi dalam konteks memperteguh rasa nasionalisme sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan, kearsipan merupakan sumber informasi dan merupakan alat pengawasan yang sangat diperlukan oleh setiap instansi dalam rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan, pembangunan, pembuatan laporan, dan pengambilan keputusan.
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan yang menyatakan bahwa penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk menjamin tercipta arsip, ketersediaan arsip yang otentik dan terpercaya, terwujud pengelolaan arsip yang andal, perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan, keselamatan dan keamanan arsip, keselamatan aset nasional dan mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional serta meningkatkan kualitas pelayanan.
“Bagi kami eksistensi arsip daerah tentu menjadi berharga mengingat kami pernah memiliki pengalaman sejarah yang cukup menghentakkan kami, yaitu pada tahun 1999 lalu, kantor kami diamuk massa dan pada saat itu semua arsip termasuk sejarah Badung serta data-data tanah yang menjadi aset dan berbagai data penting lainnya habis hangus terbakar," ujar Wabup Suiasa.
Ia mengatakan, saat itu data pendukung lainnya tidak tersimpan dengan baik sebagaimana tata kelola arsip daerah yang baik dan mengakibatkan Pemkab Badung cukup sulit untuk melakukan pendataan terhadap aset daerah yang berakibat sempat didapatkan opini "disclaimer" dari BPK.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Badung menyambut baik penyerahan citra arsip daerah. Tentunya melalui kegiatan itu, diharapkan menjadi inspirasi serta sebagai momentum penting untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola arsip di Kabupaten Badung.
"Pengelolaan dan penyelamatan arsip ini akan sangat mendukung ketersediaan bukti otentik, bukti sejarah dan rekam jejak perjalanan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan yang telah dilakukan selama ini, maupun yang telah dilakukan pada masa-masa pemerintahan terdahulu," ujarnya pula.
"Kunjungan ini kami lakukan untuk bersilaturahmi dan juga dalam rangka menata kearsipan dan perumusan kebijakan terkait upaya peningkatan efektifitas koordinasi antarpimpinan daerah," ujar Wakil Bupati Lahat Haryanto, di Puspem Badung, Mangupura, Rabu.
Hak senada disampaikan ketua rombongan kunjungan kerja Pemkab Musi Rawas Utara, Kadis Pemuda dan Olahraga Haidir Kalingi. Ia mengatakan kunjungan ini merupakan kegiatan kajian sistem administrasi kearsipan dan merujuk mengenai tata kelola pemerintahan yang baku.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi atas kunjungan Wabup Lahat dan rombongan Pemkab Musi Rawas Utara ke Kabupaten Badung yang dinilai dapat meningkatkan jalinan kerja sama dan menjadi ajang saling bertukar pikiran.
"Mudah-mudahan dari kunjungan ini dapat menambah ilmu bagi ketiga daerah, saling tukar pemikiran dan informasi tentang kebijakan daerah. Yang terpenting untuk mempererat silaturahmi dalam konteks memperteguh rasa nasionalisme sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan, kearsipan merupakan sumber informasi dan merupakan alat pengawasan yang sangat diperlukan oleh setiap instansi dalam rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan, pembangunan, pembuatan laporan, dan pengambilan keputusan.
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan yang menyatakan bahwa penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk menjamin tercipta arsip, ketersediaan arsip yang otentik dan terpercaya, terwujud pengelolaan arsip yang andal, perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan, keselamatan dan keamanan arsip, keselamatan aset nasional dan mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional serta meningkatkan kualitas pelayanan.
“Bagi kami eksistensi arsip daerah tentu menjadi berharga mengingat kami pernah memiliki pengalaman sejarah yang cukup menghentakkan kami, yaitu pada tahun 1999 lalu, kantor kami diamuk massa dan pada saat itu semua arsip termasuk sejarah Badung serta data-data tanah yang menjadi aset dan berbagai data penting lainnya habis hangus terbakar," ujar Wabup Suiasa.
Ia mengatakan, saat itu data pendukung lainnya tidak tersimpan dengan baik sebagaimana tata kelola arsip daerah yang baik dan mengakibatkan Pemkab Badung cukup sulit untuk melakukan pendataan terhadap aset daerah yang berakibat sempat didapatkan opini "disclaimer" dari BPK.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Badung menyambut baik penyerahan citra arsip daerah. Tentunya melalui kegiatan itu, diharapkan menjadi inspirasi serta sebagai momentum penting untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola arsip di Kabupaten Badung.
"Pengelolaan dan penyelamatan arsip ini akan sangat mendukung ketersediaan bukti otentik, bukti sejarah dan rekam jejak perjalanan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan yang telah dilakukan selama ini, maupun yang telah dilakukan pada masa-masa pemerintahan terdahulu," ujarnya pula.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: