Menristekdikti minta kampus ubah pola pikir hadapi revolusi industri
13 Maret 2019 23:52 WIB
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohammad Nasir membuka Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) IX di Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (13/3/2019) malam (ANTARA SUMBAR/ Mario Sofia Nasution)
Padang (ANTARA) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir meminta kampus di seluruh Indonesia untuk mengubah pola pikir dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dengan cara lebih terbuka terhadap ilmu pengetahuan baru.
"Selama ini perguruan tinggi asyik dengan dunianya sendiri dan menutup diri dengan ilmu pengetahuan yang baru," kata dia saat membuka Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) IX di Padang, Rabu.
Menurut dia hal itu terjadi terus menerus, jika ada ilmu pengetahuan baru yang muncul maka perguruan tinggi akan menutup diri karena menganggap ilmu yang mereka miliki telah cukup.
Sementara di luar sana, perguruan tinggi berlomba-lomba mencari ilmu yang baru dan kampus di sini hanya terpaku pada ilmu pengetahuan yang lama.
"Ini yang perlu diubah, kampus harus lebih terbuka dengan cara memiliki pola pikir yang terbuka, hati yang terbuka dan terus mengembangkan ilmu pengetahuan," katanya.
Ia juga menerangkan revolusi indiustri 4.0 juga mengubah sistem pembelajaran yang ada saat ini dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.
"Kalau tidak melakukan itu kita akan tertinggal dari negara lain dan yang paling dibutuhkan adalah kreatifitas," katanya.
Sementara Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik (LPTK) Syawal Gultom mengatakan revolusi industri 4.0 merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari baik dampak positifnya dan dampak negatifnya bagi dunia pendidikan.
Menurut dia melalui forum ini para pendidik dari seluruh Indonesia akan berembuk untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait sikap yang akan diambil dalam menghadapi tantangan ke depan terutama bagi dunia pendidikan.
"Kami berharap melalui Konaspi IX ini muncul ide dan rekomendasi bagi dunia pendidikan yang dapat dimanfaatkan untuk dua atau tiga tahun ke depan," katanya.
Sementara Rektor UNP Ganefri mengatakan Konaspi IX yang digelar di Universitas Negeri Padang (UNP) ini diikuti sebanyak 2.089 peserta dan yang terbanyak sepanjang sejarah.
"Dalam Konaspi ini kami juga menggelar dua konferensi internasional yang hingga saat ini jumlah malakalah yang disampaikan kepada panitia mencapai 2.089 makalah. Kami mengapresiasin LPTK yang mengirimkan delegasi ke UNP untuk mengikuti kegiatan di sini," katanya.
"Selama ini perguruan tinggi asyik dengan dunianya sendiri dan menutup diri dengan ilmu pengetahuan yang baru," kata dia saat membuka Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) IX di Padang, Rabu.
Menurut dia hal itu terjadi terus menerus, jika ada ilmu pengetahuan baru yang muncul maka perguruan tinggi akan menutup diri karena menganggap ilmu yang mereka miliki telah cukup.
Sementara di luar sana, perguruan tinggi berlomba-lomba mencari ilmu yang baru dan kampus di sini hanya terpaku pada ilmu pengetahuan yang lama.
"Ini yang perlu diubah, kampus harus lebih terbuka dengan cara memiliki pola pikir yang terbuka, hati yang terbuka dan terus mengembangkan ilmu pengetahuan," katanya.
Ia juga menerangkan revolusi indiustri 4.0 juga mengubah sistem pembelajaran yang ada saat ini dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.
"Kalau tidak melakukan itu kita akan tertinggal dari negara lain dan yang paling dibutuhkan adalah kreatifitas," katanya.
Sementara Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik (LPTK) Syawal Gultom mengatakan revolusi industri 4.0 merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari baik dampak positifnya dan dampak negatifnya bagi dunia pendidikan.
Menurut dia melalui forum ini para pendidik dari seluruh Indonesia akan berembuk untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait sikap yang akan diambil dalam menghadapi tantangan ke depan terutama bagi dunia pendidikan.
"Kami berharap melalui Konaspi IX ini muncul ide dan rekomendasi bagi dunia pendidikan yang dapat dimanfaatkan untuk dua atau tiga tahun ke depan," katanya.
Sementara Rektor UNP Ganefri mengatakan Konaspi IX yang digelar di Universitas Negeri Padang (UNP) ini diikuti sebanyak 2.089 peserta dan yang terbanyak sepanjang sejarah.
"Dalam Konaspi ini kami juga menggelar dua konferensi internasional yang hingga saat ini jumlah malakalah yang disampaikan kepada panitia mencapai 2.089 makalah. Kami mengapresiasin LPTK yang mengirimkan delegasi ke UNP untuk mengikuti kegiatan di sini," katanya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: