Kemendag genjot ekspor nonmigas
13 Maret 2019 22:24 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan keterangan kepada awak media di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (7/1/2019). . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menguatkan komitmen bersinergi antar-kementerian dan lembaga untuk menggenjot ekspor nonmigas sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, yang merupakan salah satu hasil rapat kerja Kemendag yang ditutup hari ini (13/3).
"Peningkatan ekspor nonmigas adalah pekerjaan besar. Karena itu, sinergi semua kementerian dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi dan hubungan luar negeri mutlak diperlukan," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Misalnya, Mendag sangat mengapresiasi kinerja Kementerian Luar Negeri yang banyak membantu membuka jalan diplomasi saat kita menyelesaikan perjanjian dagang, penyelesaian sengketa dagang, dan pembukaan pasar-pasar baru.
Sinergi itu diawali dengan hadirnya sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri dalam rapat kerja yang digelar dua hari di Jakarta.
Rapat dibuka oleh Presiden dengan acara peresmian dan pemberian penghargaan pasar rakyat yang dihadiri sekitar 5.000 peserta, terdiri atas pimpinan pasar rakyat dan para bupati atau walikota dari seluruh Indonesia di Tangerang.
Para menteri dan pejabat yang hadir dan berdiskusi dalam rapat kerja itu adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Selain itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Thomas Lembong.
Menurut Enggar, sinergi meningkatkan ekspor direalisasikan melalui diplomasi ekonomi, penetrasi ekspor ke pasar-pasar nontradisional, perjanjian perdagangan internasional, dan promosi produk- produk strategis Indonesia ke mancanegara.
Mendag melanjutkan, strategi tersebut dijalankan dengan tetap menjaga harmonisasi kerja sama negara-negara yang terlibat dalam aktivitas ekspor-impor Indonesia.
"Kita juga harus melakukan pengkajian ulang regulasi ekspor dan impor secara reguler sehingga perdagangan luar negeri kita berjalan stabil," ujar Enggar.
Tak kalah penting, Enggar menggarisbawahi pernyataan Menko Perekonomian Darmin Nasution, upaya peningkatan ekspor juga harus memberikan efek positif pada perdagangan dalam negeri.
Ketika terjadi peningkatan nilai tukar, agar dapat segera melakukan ekspor produk unggulan sehingga sektor industri nasional dapat terdorong.
Baca juga: Eksportir manggis akui Thailand pesaing pasar di Tiongkok
Baca juga: Kementan lepas ekspor manggis Purwakarta 3.010 ton ke China
"Peningkatan ekspor nonmigas adalah pekerjaan besar. Karena itu, sinergi semua kementerian dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi dan hubungan luar negeri mutlak diperlukan," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Misalnya, Mendag sangat mengapresiasi kinerja Kementerian Luar Negeri yang banyak membantu membuka jalan diplomasi saat kita menyelesaikan perjanjian dagang, penyelesaian sengketa dagang, dan pembukaan pasar-pasar baru.
Sinergi itu diawali dengan hadirnya sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri dalam rapat kerja yang digelar dua hari di Jakarta.
Rapat dibuka oleh Presiden dengan acara peresmian dan pemberian penghargaan pasar rakyat yang dihadiri sekitar 5.000 peserta, terdiri atas pimpinan pasar rakyat dan para bupati atau walikota dari seluruh Indonesia di Tangerang.
Para menteri dan pejabat yang hadir dan berdiskusi dalam rapat kerja itu adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Selain itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Thomas Lembong.
Menurut Enggar, sinergi meningkatkan ekspor direalisasikan melalui diplomasi ekonomi, penetrasi ekspor ke pasar-pasar nontradisional, perjanjian perdagangan internasional, dan promosi produk- produk strategis Indonesia ke mancanegara.
Mendag melanjutkan, strategi tersebut dijalankan dengan tetap menjaga harmonisasi kerja sama negara-negara yang terlibat dalam aktivitas ekspor-impor Indonesia.
"Kita juga harus melakukan pengkajian ulang regulasi ekspor dan impor secara reguler sehingga perdagangan luar negeri kita berjalan stabil," ujar Enggar.
Tak kalah penting, Enggar menggarisbawahi pernyataan Menko Perekonomian Darmin Nasution, upaya peningkatan ekspor juga harus memberikan efek positif pada perdagangan dalam negeri.
Ketika terjadi peningkatan nilai tukar, agar dapat segera melakukan ekspor produk unggulan sehingga sektor industri nasional dapat terdorong.
Baca juga: Eksportir manggis akui Thailand pesaing pasar di Tiongkok
Baca juga: Kementan lepas ekspor manggis Purwakarta 3.010 ton ke China
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: