Sisa bom Sibolga akan dimusnahkan di Polres Tapteng
13 Maret 2019 20:32 WIB
Arsip. Polisi berjaga di lokasi ledakan yang diduga bom saat penggerebekan terduga teroris di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Pancuran Bambu, Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/3). Ledakan diduga terkait penangkapan terduga pelaku terorisme berinisial Hu alias AH di Sibolga. (ANTARA FOTO/Damai Mendrofa)
Sibolga (ANTARA) - Sisa bom yang ditemukan di rumah terduga teroris di Sibolga akan diledakkan Kamis (13/3) pagi di belakang kantor Polres Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto di Sibolga, Rabu, mengatakan, pemusnahan sisa bom tersebut dilakukan di belakang kantor Polres Tapanuli Tengah, mengingat rasa trauma warga Sibolga akibat ledakan bom yang terjadi tiga kali.
"Untuk itu dimohonkan kepada warga masyarakat Sibolga agar jangan masuk ke lokasi tempat kejadian. Khususnya kepada warga yang rumahnya dekat dengan rumah pelaku agar jangan masuk demi keselamatan warga, karena masih banyak sisa bom di sana," katanya.
Sedangkan jenazah istri terduga terorisme dan anaknya yang meledak sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Sibolga, tim DVI masih melakukan pemeriksaan terhadap jenazah pelaku besama dengan yang diduga anaknya yang turut meledak.
"Sudah dievakuasi ke RS Sibolga, tetapi serpisahan badan pelaku yang kecil-kecil masih ada tersisa di TKP. Demikian juga dengan terduga pelaku teroris diamankan di Polres Sibolga. Kita mengucapkan terimakasih kepada tim Densus 88 dan juga tim Gegana yang sudah bekerja keras," katanya.
Mantan Wakapolda Sumut ini juga menegaskan, bahwa anak dari terduga teroris Husain alias Abu Hamzah ada satu orang, dan diduga ikut meledak saat ibunya melakukan bom bunuh diri Rabu dini hari.
"Benar, anaknya satu orang laki-laki usianya kisaran tiga tahun. Sedangkan anak tersangka tiga orang," katanya.
Sementara itu warga masih tetap ramai mendatangi lokasi kejadian. Mereka penasaran ingin melihat langsung lokasi kejadian bom yang mengemparkan itu.
Namun karena masih dalam tahap pegamanan, masyarakatpun tidak diperbolehkan masuk melewati garis yang sudah ditentukan pihak kepolisian.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto di Sibolga, Rabu, mengatakan, pemusnahan sisa bom tersebut dilakukan di belakang kantor Polres Tapanuli Tengah, mengingat rasa trauma warga Sibolga akibat ledakan bom yang terjadi tiga kali.
"Untuk itu dimohonkan kepada warga masyarakat Sibolga agar jangan masuk ke lokasi tempat kejadian. Khususnya kepada warga yang rumahnya dekat dengan rumah pelaku agar jangan masuk demi keselamatan warga, karena masih banyak sisa bom di sana," katanya.
Sedangkan jenazah istri terduga terorisme dan anaknya yang meledak sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Sibolga, tim DVI masih melakukan pemeriksaan terhadap jenazah pelaku besama dengan yang diduga anaknya yang turut meledak.
"Sudah dievakuasi ke RS Sibolga, tetapi serpisahan badan pelaku yang kecil-kecil masih ada tersisa di TKP. Demikian juga dengan terduga pelaku teroris diamankan di Polres Sibolga. Kita mengucapkan terimakasih kepada tim Densus 88 dan juga tim Gegana yang sudah bekerja keras," katanya.
Mantan Wakapolda Sumut ini juga menegaskan, bahwa anak dari terduga teroris Husain alias Abu Hamzah ada satu orang, dan diduga ikut meledak saat ibunya melakukan bom bunuh diri Rabu dini hari.
"Benar, anaknya satu orang laki-laki usianya kisaran tiga tahun. Sedangkan anak tersangka tiga orang," katanya.
Sementara itu warga masih tetap ramai mendatangi lokasi kejadian. Mereka penasaran ingin melihat langsung lokasi kejadian bom yang mengemparkan itu.
Namun karena masih dalam tahap pegamanan, masyarakatpun tidak diperbolehkan masuk melewati garis yang sudah ditentukan pihak kepolisian.
Pewarta: Juraidi dan jason
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: