TNI AU belajar penanggulangan bencana ke PMI
13 Maret 2019 19:30 WIB
Siswa Sesko TNI AU mengunjungi wisma PMI Pusat di DKI Jakarta untuk berkolaborasi dan belajar mengenai penanggulangan bencana. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: Humas PMI Pusat).
Jakarta (ANTARA) - Siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Angkatan Udara belajar penanggulangan bencana alam ke Palang Merah Indonesia sebagai lembaga kemanusian yang dinilai sudah mempunyai keahlian dan pengalaman.
"Berdasarkan tugas operasi militer perang dan operasi militer selain perang ada 14 bidang termasuk kebencanaan, kita mengeksplor kemampuan untuk membantu elemen masyarakat yang membutuhkan dan berkordinasi dengan badan pemerintah dan swasta dalam penangganan kebencanaan. PMI menjadi salah satu lembaga yang kami datangi untuk belajar dalam penanggulangan bencana," kata Ketua Senat Sesko angkatan 56 Mayor Made Yogi di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, belajar tentang kebencaan ini dilatar belakangi pihaknya sebagai anggota TNI yang harus menjalankan tugasnya tidak hanya dalam operasi milter saja, tetapi juga pada operasi kemanusiaan seperti penanggulangan bencana.
Di PMI ini pihaknya mencoba mengeksplor dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pada saat kejadian bencana. Dipilihnya lembaga kemanusiaan sebagai tempat pembelajaran tersebut karena sudah mempunyai pengalaman dan sepak terjangnya dalam penanggulangan bencana alam sudah tidah perlu dpertanyakan lagi.
Harapan ke depannya, pihaknya bisa memberikan sumbangsih kepada negara ini khususnya korban bencana. Serta tentunya dengan adanya kegiatan ini antara TNI AU dan PMI bisa terus berkolaborasi dan berjalan dengan baik.
"Jika ada kendala atau permasalahan di lapangan tentu itu akan kita gali serta evaluasi, sehingga dalam penanggulangan bencana kita bisa lebih baik lagi dari sebelumnya," tambahnya.
Ketua Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Seskou Mayor Aswin mengatakan tujuan pihakya mengunjungi PMI ini selain berlajar tentang penanggulangan bencana juga mencari data untuk bagaimana sinergitas TNI AU dengan PMI dalam merespon korban apalagi akhir-akhir ini Indonesia kerap dilanda bencana.
"Kita merasa terpanggil untuk membantu sesama. Harapannya antara TNI dan PMI dapat mempererat hubungan yang telah terjalin dan mengevaluasi beberapa kerjasama yang telah kita lakukan di lapangan," katanya.
Sementara, Seketaris Jendral PMI Pusat Ritola Tasmaya menembahakan PMI yang merupakan lembaga kemanusia selalu siap memberikan bantuan kepada para korban bencana untuk membantu tugas pemerintah dalam hal penanggulangannya.
Beberapa kasus bencana yang terjadi di Indonesia, PMI kerap terlibat mulai dari masa tanggap darurat bencana hingga pemulihan. Seperti bencana alam yang terjadi di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Banten dan Lampung.
"Koordinasi antarlembaga ini perlu dilakukan untuk mempermudah dalam penanganan korban bencana, kami pun menyambut baik para siswa Sekoau yang terus menjalin kerjasama serta berkolaborasi," tambahnya.
Pada kegiatan ini selain dihadiri pada pejabat PMI Pusat, TNI AU juga ada dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
"Berdasarkan tugas operasi militer perang dan operasi militer selain perang ada 14 bidang termasuk kebencanaan, kita mengeksplor kemampuan untuk membantu elemen masyarakat yang membutuhkan dan berkordinasi dengan badan pemerintah dan swasta dalam penangganan kebencanaan. PMI menjadi salah satu lembaga yang kami datangi untuk belajar dalam penanggulangan bencana," kata Ketua Senat Sesko angkatan 56 Mayor Made Yogi di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, belajar tentang kebencaan ini dilatar belakangi pihaknya sebagai anggota TNI yang harus menjalankan tugasnya tidak hanya dalam operasi milter saja, tetapi juga pada operasi kemanusiaan seperti penanggulangan bencana.
Di PMI ini pihaknya mencoba mengeksplor dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pada saat kejadian bencana. Dipilihnya lembaga kemanusiaan sebagai tempat pembelajaran tersebut karena sudah mempunyai pengalaman dan sepak terjangnya dalam penanggulangan bencana alam sudah tidah perlu dpertanyakan lagi.
Harapan ke depannya, pihaknya bisa memberikan sumbangsih kepada negara ini khususnya korban bencana. Serta tentunya dengan adanya kegiatan ini antara TNI AU dan PMI bisa terus berkolaborasi dan berjalan dengan baik.
"Jika ada kendala atau permasalahan di lapangan tentu itu akan kita gali serta evaluasi, sehingga dalam penanggulangan bencana kita bisa lebih baik lagi dari sebelumnya," tambahnya.
Ketua Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Seskou Mayor Aswin mengatakan tujuan pihakya mengunjungi PMI ini selain berlajar tentang penanggulangan bencana juga mencari data untuk bagaimana sinergitas TNI AU dengan PMI dalam merespon korban apalagi akhir-akhir ini Indonesia kerap dilanda bencana.
"Kita merasa terpanggil untuk membantu sesama. Harapannya antara TNI dan PMI dapat mempererat hubungan yang telah terjalin dan mengevaluasi beberapa kerjasama yang telah kita lakukan di lapangan," katanya.
Sementara, Seketaris Jendral PMI Pusat Ritola Tasmaya menembahakan PMI yang merupakan lembaga kemanusia selalu siap memberikan bantuan kepada para korban bencana untuk membantu tugas pemerintah dalam hal penanggulangannya.
Beberapa kasus bencana yang terjadi di Indonesia, PMI kerap terlibat mulai dari masa tanggap darurat bencana hingga pemulihan. Seperti bencana alam yang terjadi di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Banten dan Lampung.
"Koordinasi antarlembaga ini perlu dilakukan untuk mempermudah dalam penanganan korban bencana, kami pun menyambut baik para siswa Sekoau yang terus menjalin kerjasama serta berkolaborasi," tambahnya.
Pada kegiatan ini selain dihadiri pada pejabat PMI Pusat, TNI AU juga ada dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: