Lumajang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih melakukan kajian tentang rute yang akan dilalui pada jalur tol Probolinggo-Lumajang, terkait ada dua pilihan jalur yakni melewati lahan Perhutani atau lahan milik masyarakat, sehingga masih perlu pembahasan lebih detail dan teknis terkait hal tersebut.

"Tahapan awal yang harus dibicarakan yakni melewati jalur mana saja tol yang menghubungkan Kabupaten Probolinggo dengan Lumajang tersebut dan jalan keluar tol di mana saja yang akan dibahas secara detail di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang difasilitasi oleh Bappeda Jatim," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang, Rabu.

Pemkab Lumajang secepatnya akan melakukan koordinasi dengan Bappeda Jawa Timur dengan membawa hasil pra studi keayakan (feasibility study) terkait pembangunan jalur tol Probolinggo-Lumajang tersebut untuk disampaikan kepada Kementerian PUPR.

"Pada prinsipnya secara investasi, perhitungan ekonomi, dan perhitungan infrastruktur sudah memenuhi kategori layak untuk dibangun infrastruktur jalur tol, namun pembangunan tol tidak bisa diputuskan dalam waktu cepat karena perlu berbagai pertimbangan yang melibatkan banyak pihak," katanya.

Di Jawa Timur, lanjut dia, ada tol sirip yakni tol Kertosono-Kediri dan satunya rencana pembangunan tol Probolinggo-Lumajang, sehingga diharapkan Kementerian PUPR bisa merespon jalan tol yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Kendala awal yakni persoalan jalur yang akan dilewati mana saja dan diprioritaskan jalur yang ringan, termasuk pembebasan lahannya. Kalau melewati jalur Perhutani, mungkin koordinasi di tingkat pusat akan lebih mudah, namun kalau melalui jalur di lahan warga, maka perlu dilakukan pembebasan lahan," ujarnya.

Ia mengatakan jalur tol Probolinggo-Lumajang tersebut panjangnya berkisar 20-25 kilometer yang dimulai di kawasan Leces, Kabupaten Probolinggo melalui Kecamatan Randuagung di Kabupaten Lumajang.

"Kami juga masih menunggu hasil studi kelayakan jalan tol Probolinggo-Lumajang dan akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR karena dampak pembangunan jalan tol tersebut sangat luar biasa bagi Kabupaten Lumajang dan Probolinggo," katanya,