Balitra dorong petani Kalsel melek teknologi
13 Maret 2019 17:06 WIB
Kepala Balitra Ir Hendri Sosiawan, CESA menunjukkan tanaman jagung yang sudah selesai dipanen di Kebun Percobaan. (antaranews kalsel/foto/firman)
Banjarbaru (ANTARA) - Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian terus mendorong petani di Kalimantan Selatan agar melek dan menguasai teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan daerah dan kesejahteraan petani.
Kepala Balitra Hendri Sosiawan di Banjarbaru, Rabu, mengatakan, saatnya seluruh petani mengubah paradigma dengan melek teknologi dalam meningkatkan produksi pangan melalui sinergi dengan peneliti.
Petani, kata dia, harus mulai bersedia menanam varietas benih padi unggul karena akan lebih cepat meningkatkan kesejahteraan petani dan produksinya juga lebih banyak.
Upaya menanam padi unggul tersebut sudah dilakukan oleh petani di daerah rawa Kabupaten Hulu Sungai Utara. Petani lahan lebak di daerah tersebut kata peraih gelar S2 Hidrologi dan Lingkungan dari Ecole Nationale Superieure Agronomique (ENSA) Montpellier, Prancis, ini, sudah banyak menanam padi unggul jenis inpari dan mekongga, tanpa meninggalkan tanaman padi padi lokal.
Selain mengajak petani untuk menanam padi jenis unggul, kini pihaknya terus berupaya mendorong optimalisasi lahan rawa, sehingga petani bisa panen dua hingga tiga kali dalam satu tahun.
Meningkatkan kemampaun dan wawasan petani tersebut, Balitra memiliki Taman Sains Pertanian Lahan Rawa yang dilengkapi laboratorium tanah, tanaman, pupuk dan air.
Taman tersebut, bisa dijadikan sebagai laboratorium pertanian bagi para petani, termasuk pelajar yang ingin belajar sektor pertanian. "Setiap bulan, ada sekitar 30 sampai 40 pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru, magang untuk belajar tentang budi daya pada lahan rawa," katanya.
Para pelajar tersebut, tambah dia, bakal menjadi calon petani milenial yang akan mampu mengembangkan teknologi pertanian dan mampu mengembangkan lahan rawa menjadi lahan produktif.
Menurut dia, areal lahan kosong seluas 25 hektare di Kantor Balitra di Jalan Kebun Karet, Kelurahan Loktabat Utara, Kota Banjarbaru dijadikan kebun percobaan.
Setiap tahun, ada penanaman berbagai komoditas seperti padi, jagung, pepaya, semangka, jeruk hingga konservasi tanaman buah-buah eksotik lahan rawa lainnya seperti durian, kasturi hingga kueni yang mempunyai sifat unggul tahan genangan dan kemasaman tanah yang cukup ekstrem.
"Jadi kami terbuka untuk seluruh masyarakat yang ingin belajar. Silahkan datang, bertanya dan lihat sendiri hasilnya," kata Hendri lulusan Sarjana Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Kepala Balitra Hendri Sosiawan di Banjarbaru, Rabu, mengatakan, saatnya seluruh petani mengubah paradigma dengan melek teknologi dalam meningkatkan produksi pangan melalui sinergi dengan peneliti.
Petani, kata dia, harus mulai bersedia menanam varietas benih padi unggul karena akan lebih cepat meningkatkan kesejahteraan petani dan produksinya juga lebih banyak.
Upaya menanam padi unggul tersebut sudah dilakukan oleh petani di daerah rawa Kabupaten Hulu Sungai Utara. Petani lahan lebak di daerah tersebut kata peraih gelar S2 Hidrologi dan Lingkungan dari Ecole Nationale Superieure Agronomique (ENSA) Montpellier, Prancis, ini, sudah banyak menanam padi unggul jenis inpari dan mekongga, tanpa meninggalkan tanaman padi padi lokal.
Selain mengajak petani untuk menanam padi jenis unggul, kini pihaknya terus berupaya mendorong optimalisasi lahan rawa, sehingga petani bisa panen dua hingga tiga kali dalam satu tahun.
Meningkatkan kemampaun dan wawasan petani tersebut, Balitra memiliki Taman Sains Pertanian Lahan Rawa yang dilengkapi laboratorium tanah, tanaman, pupuk dan air.
Taman tersebut, bisa dijadikan sebagai laboratorium pertanian bagi para petani, termasuk pelajar yang ingin belajar sektor pertanian. "Setiap bulan, ada sekitar 30 sampai 40 pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru, magang untuk belajar tentang budi daya pada lahan rawa," katanya.
Para pelajar tersebut, tambah dia, bakal menjadi calon petani milenial yang akan mampu mengembangkan teknologi pertanian dan mampu mengembangkan lahan rawa menjadi lahan produktif.
Menurut dia, areal lahan kosong seluas 25 hektare di Kantor Balitra di Jalan Kebun Karet, Kelurahan Loktabat Utara, Kota Banjarbaru dijadikan kebun percobaan.
Setiap tahun, ada penanaman berbagai komoditas seperti padi, jagung, pepaya, semangka, jeruk hingga konservasi tanaman buah-buah eksotik lahan rawa lainnya seperti durian, kasturi hingga kueni yang mempunyai sifat unggul tahan genangan dan kemasaman tanah yang cukup ekstrem.
"Jadi kami terbuka untuk seluruh masyarakat yang ingin belajar. Silahkan datang, bertanya dan lihat sendiri hasilnya," kata Hendri lulusan Sarjana Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: