Program cetak sawah baru di Kotim gunakan lahan dekat sungai
13 Maret 2019 15:49 WIB
Petani memperbaiki mesin pompa air yang digunakan untuk menyedot air sungai sebagai pengairan sawah di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/9). Sawah yang dekat sungai tidak kesulitan air saat musim kemarau dan strategi ini digunakan untuk sawah baru di Kotawaringin Timur. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Put)
Palangka Raya (ANTARA) - Program cetak sawah baru seluas 100 hektare di Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2019 akan menggunakan lahan dekat sungai sehingga tidak kesulitan air saat musim kemarau.
"Karena tujuan kami bukan hanya perluasan areal tanam, tetapi juga peningkatan produksi. Kalau dekat sungai, maka tidak tergantung musim lagi. Saat kemarau pun masih bisa menarik air dari sungai menggunakan mesin pompa sehingga setahun diupayakan bisa tiga kali tanam," kata Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur I Made Dikantara di Sampit, Rabu.
Cetak sawah baru tahun ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni Desa Hanaut Kecamatan Pulau Hanaut seluas 50 hektare dan Desa Soren Kecamatan Kotabesi seluas 50 hektare. Lokasi yang dipilih adalah lahan yang dekat dengan sungai atau anak sungai.
Made menjelaskan, kekeringan menjadi salah satu kendala yang dihadapi petani saat kemarau sehingga petani merugi dan berpengaruh terhadap produktivitas pertanian daerah.
"Kotawaringin Timur sudah swasembada beras, tapi kami terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas. Kalau sudah merata bisa tanam tiga kali dalam satu tahun maka hasilnya akan melimpah," kata Made.
Saat ini luas tanam padi di Kotawaringin Timur sekitar 22.000 hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 350 hektare sudah bisa tiga kali tanam dalam setahun, yaitu di Sungai Sugih Kecamatan Kotabesi seluas 150 hektare dan Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit seluas 200 hektare.
Jika masa tanam padi bisa ditingkatkan maka perluasan areal tanam hanya diprioritaskan pada wilayah-wilayah yang memang strategis. Kemajuan pertanian di Kotawaringin Timur dengan masa tanam tiga kali dalam setahun, menjadi kebanggaan karena belum semua daerah mampu melaksanakannya.
Made mengatakan, produksi beras Kotawaringin Timur tahun 2018 masih menunggu hasil penghitungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotawaringin Timur. Made yakin angka surplus beras setiap tahun terus meningkat.
Potensi ekonomi di bidang pertanian masih sangat besar. Peningkatan produktivitas pertanian diharapkan berdampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di daerah ini.
Baca juga: Libatkan TNI, Pasaman Barat cetak 98 hektare sawah baru
Baca juga: Kementan cetak sawah baru sekira 7.900 ha di Merauke
Baca juga: Kalteng siap cetak 400 hektare sawah baru
"Karena tujuan kami bukan hanya perluasan areal tanam, tetapi juga peningkatan produksi. Kalau dekat sungai, maka tidak tergantung musim lagi. Saat kemarau pun masih bisa menarik air dari sungai menggunakan mesin pompa sehingga setahun diupayakan bisa tiga kali tanam," kata Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur I Made Dikantara di Sampit, Rabu.
Cetak sawah baru tahun ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni Desa Hanaut Kecamatan Pulau Hanaut seluas 50 hektare dan Desa Soren Kecamatan Kotabesi seluas 50 hektare. Lokasi yang dipilih adalah lahan yang dekat dengan sungai atau anak sungai.
Made menjelaskan, kekeringan menjadi salah satu kendala yang dihadapi petani saat kemarau sehingga petani merugi dan berpengaruh terhadap produktivitas pertanian daerah.
"Kotawaringin Timur sudah swasembada beras, tapi kami terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas. Kalau sudah merata bisa tanam tiga kali dalam satu tahun maka hasilnya akan melimpah," kata Made.
Saat ini luas tanam padi di Kotawaringin Timur sekitar 22.000 hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 350 hektare sudah bisa tiga kali tanam dalam setahun, yaitu di Sungai Sugih Kecamatan Kotabesi seluas 150 hektare dan Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit seluas 200 hektare.
Jika masa tanam padi bisa ditingkatkan maka perluasan areal tanam hanya diprioritaskan pada wilayah-wilayah yang memang strategis. Kemajuan pertanian di Kotawaringin Timur dengan masa tanam tiga kali dalam setahun, menjadi kebanggaan karena belum semua daerah mampu melaksanakannya.
Made mengatakan, produksi beras Kotawaringin Timur tahun 2018 masih menunggu hasil penghitungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotawaringin Timur. Made yakin angka surplus beras setiap tahun terus meningkat.
Potensi ekonomi di bidang pertanian masih sangat besar. Peningkatan produktivitas pertanian diharapkan berdampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di daerah ini.
Baca juga: Libatkan TNI, Pasaman Barat cetak 98 hektare sawah baru
Baca juga: Kementan cetak sawah baru sekira 7.900 ha di Merauke
Baca juga: Kalteng siap cetak 400 hektare sawah baru
Pewarta: Rendhik Andika/Norjani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: