Cipta Anak Nusa tingkatkan kepercayaan diri siswa di Ambon
13 Maret 2019 15:20 WIB
Siswa SD Negeri Nayu Barat Solo bermain bola saat aksi bertajuk Bangga Indonesia Garuda Muda Juara di halaman sekolah tersebut di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/2/2019). Aksi tersebut dilakukan untuk merayakan kemenangan Timnas Indonesia pada Piala AFF U-22. ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj.
Ambon (ANTARA) - Yayasan Cipta Anak Nusa kota Ambon terus melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan minat seni dan budaya siswa sebagai wadah kreasi dan meningkatkan disiplin dan kepercayaan diri siswa.
Kepala Taman Kanak-kanak Kuntum Ceria milik Yayasan Cipta Anak Nusa, Buat Waliuluw di Ambon, Rabu mengatakan menumbuhkan minat seni dan budaya bagi siswa dilakukan pihak sekolah agar siswa dapat berinteraksi dengan sesama dan lingkungan.
"Kami berupaya melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan seni dan budaya, serta mengikutsertakan siswa dalam berbagai perlombaan, sehingga siswa dapat mengekspresikan bakat dan minat," ucapnya.
Dikatakan, anak usia dini harus lebih banyak dikembangkan minat seninya, baik tari,musik maupun pentas pagelaran busana daerah, karena tidak hanya penting bagi motorik tetapi juga kreativitas anak.
"Kita bersyukur dua siswa kami Alika Al-khair Malawat dan Sultan Kaimudin dengan persiapan yang sangat singkat dapat menjuarai lomba pagelaran busana daerah Maluku yang digelar Museum Siwalima Ambon (12/3)," ujarnya.
Buat menjelaskan, pengembangan minat seni dan budaya anak usia dini dapat menambah kreativitas sang anak serta dapat mengekspresikan diri.
Pagelaran busana daerah merupakan upaya penting untuk mengenalkan budaya Indonesia yang kaya, agar anak-anak juga mengatahui pakaian adat Maluku serta keregaman budaya seperti alat musik, lagu daerah dan budaya lainnya.
"Memperkenalkan baju adat merupakan cara kita mengenalkan budaya kita, sebagai upaya membangkitkan jati diri sebagai dan bangga menjadi orang Indonesia," tandasnya.
Ditambahkannya, berbagai keterampilan juga diajarkan kepada siswa didik agar bukan hanya perkembangan motorik tetapi pengembagan agama, sosial budaya dan pengetahuan.
"Anak didik kami setiap minggu diajarkan tema yang berbeda seperti keluarga, lingkungan tempat tinggal, agama dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya," kata Buat Waliuluw.
Kepala Taman Kanak-kanak Kuntum Ceria milik Yayasan Cipta Anak Nusa, Buat Waliuluw di Ambon, Rabu mengatakan menumbuhkan minat seni dan budaya bagi siswa dilakukan pihak sekolah agar siswa dapat berinteraksi dengan sesama dan lingkungan.
"Kami berupaya melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan seni dan budaya, serta mengikutsertakan siswa dalam berbagai perlombaan, sehingga siswa dapat mengekspresikan bakat dan minat," ucapnya.
Dikatakan, anak usia dini harus lebih banyak dikembangkan minat seninya, baik tari,musik maupun pentas pagelaran busana daerah, karena tidak hanya penting bagi motorik tetapi juga kreativitas anak.
"Kita bersyukur dua siswa kami Alika Al-khair Malawat dan Sultan Kaimudin dengan persiapan yang sangat singkat dapat menjuarai lomba pagelaran busana daerah Maluku yang digelar Museum Siwalima Ambon (12/3)," ujarnya.
Buat menjelaskan, pengembangan minat seni dan budaya anak usia dini dapat menambah kreativitas sang anak serta dapat mengekspresikan diri.
Pagelaran busana daerah merupakan upaya penting untuk mengenalkan budaya Indonesia yang kaya, agar anak-anak juga mengatahui pakaian adat Maluku serta keregaman budaya seperti alat musik, lagu daerah dan budaya lainnya.
"Memperkenalkan baju adat merupakan cara kita mengenalkan budaya kita, sebagai upaya membangkitkan jati diri sebagai dan bangga menjadi orang Indonesia," tandasnya.
Ditambahkannya, berbagai keterampilan juga diajarkan kepada siswa didik agar bukan hanya perkembangan motorik tetapi pengembagan agama, sosial budaya dan pengetahuan.
"Anak didik kami setiap minggu diajarkan tema yang berbeda seperti keluarga, lingkungan tempat tinggal, agama dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya," kata Buat Waliuluw.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: