PMI-TNI berkolaborasi dalam penanggulangan bencana
13 Maret 2019 15:10 WIB
Sekjen PMI Pusat Ritola Tasmaya memberikan sambutan saat menerima kunjungan kuliah kerja perwira Pasis Seskoau Angkatan 56 dan Sesau angkatan II di Wisma PMI, DKI Jakarta. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: Humas PMI Pusat).
Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) berkolaborasi dengan TNI Angkatan Udara (AU) dalam penanggulangan bencana di Indonesia untuk menyinergikan upaya yang dilakukan, khususnya saat masa tanggap darurat bencana.
"Saat ini TNI AU memiliki peran strategis dalam upaya penanggulangan bencana. PMI dan TNI AU bersinergi dalam banyak hal, terutama pada saat tanggap darurat bencana seperti pada operasi bencana di Lombok dan Palu," kata Sekertaris Jenderal PMI Ritola Tasmaya di sela menerima kunjungan 263 Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI AU Angkatan ke-56 dan Perwira Siswa Sisau Angkatan II di Wisma PMI Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu.
Dia menjelaskan PMI berperan aktif sebagai lembaga pendukung pemerintah untuk menyediakan berbagai pelayanan kemanusiaan, seperti bantuan korban bencana, baik dalam konteks upaya mitigasi prabencana, tanggap darurat, serta pascabencana di fase pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Ia mencontohkan tentang hal yang dilakukan pada operasi bencana Palu, di mana PMI tetap memberikan pelayanan terhadap korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di beberapa daerah di Sulawesi Tengah hingga 2020.
Dalam setiap operasi penanganan bencana, PMI selalu berkoordinasi dengan pemerintah serta semua unsur lainnya, termasuk TNI.
Sebagai lembaga kemanusiaan, katanya, tentu sinergitas dengan TNI diperlukan dalam memberikan layanan dan bantuan agar korban bencana bisa cepat bangkit serta mengurangi risiko pascabencana.
Wadan Seskoau Marsma TNI Kusworo mengatakan PMI sebagai salah satu lokasi kunjungan dalam kuliah kerja dikarenakan peran dan fungsi PMI dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
Sebelumnya, dalam rangkaian kegiatan yang sama juga telah mengunjungi beberapa lembaga lainnya, seperti BNPB dan Basarnas.
Secara umum, kegiatan itu untuk mengetahui dan mempelajari peran PMI dalam penanggulangan bencana, baik dari pengorganisasian, koordinasi, kewenangan penanganan dan observasi, serta kebijakan dalam penanganan bencana secara nasional.
Dalam kegiatan itu juga dihadiri pengurus pusat, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana, Kepala Markas PMI Pusat, serta jajaran staf PMI.
Selama kuliah kerja di PMI, mereka juga mendapatkan materi dari pengurus pusat Penanggulangan Bencana PMI Letjen (Purn) H. Sumarsono.
"Saat ini TNI AU memiliki peran strategis dalam upaya penanggulangan bencana. PMI dan TNI AU bersinergi dalam banyak hal, terutama pada saat tanggap darurat bencana seperti pada operasi bencana di Lombok dan Palu," kata Sekertaris Jenderal PMI Ritola Tasmaya di sela menerima kunjungan 263 Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI AU Angkatan ke-56 dan Perwira Siswa Sisau Angkatan II di Wisma PMI Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu.
Dia menjelaskan PMI berperan aktif sebagai lembaga pendukung pemerintah untuk menyediakan berbagai pelayanan kemanusiaan, seperti bantuan korban bencana, baik dalam konteks upaya mitigasi prabencana, tanggap darurat, serta pascabencana di fase pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Ia mencontohkan tentang hal yang dilakukan pada operasi bencana Palu, di mana PMI tetap memberikan pelayanan terhadap korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di beberapa daerah di Sulawesi Tengah hingga 2020.
Dalam setiap operasi penanganan bencana, PMI selalu berkoordinasi dengan pemerintah serta semua unsur lainnya, termasuk TNI.
Sebagai lembaga kemanusiaan, katanya, tentu sinergitas dengan TNI diperlukan dalam memberikan layanan dan bantuan agar korban bencana bisa cepat bangkit serta mengurangi risiko pascabencana.
Wadan Seskoau Marsma TNI Kusworo mengatakan PMI sebagai salah satu lokasi kunjungan dalam kuliah kerja dikarenakan peran dan fungsi PMI dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
Sebelumnya, dalam rangkaian kegiatan yang sama juga telah mengunjungi beberapa lembaga lainnya, seperti BNPB dan Basarnas.
Secara umum, kegiatan itu untuk mengetahui dan mempelajari peran PMI dalam penanggulangan bencana, baik dari pengorganisasian, koordinasi, kewenangan penanganan dan observasi, serta kebijakan dalam penanganan bencana secara nasional.
Dalam kegiatan itu juga dihadiri pengurus pusat, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana, Kepala Markas PMI Pusat, serta jajaran staf PMI.
Selama kuliah kerja di PMI, mereka juga mendapatkan materi dari pengurus pusat Penanggulangan Bencana PMI Letjen (Purn) H. Sumarsono.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: