Penghentian Boeing MAX 8 tidak ganggu jadwal penerbangan
13 Maret 2019 15:04 WIB
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti (ketiga kiri) dan Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi (kiri) saat jumpa pers terkait penghentian sementara pesawat Boeing 737 MAX 8 di Jakarta, Rabu (13/3/2019). (ANTARA/Ahmad Wijaya)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan dan operator memastikan penghentian sementara sejumlah pesawat Boeing 737 MAX 8 tidak akan mengganggu jadwal penerbangan di dalam negeri sehingga masih mampu mengangkut penumpang ke berbagai destinasi.
"Sekalipun ada instruksi dari Kemenhub semua operator penerbangan menghentikan Boeing 737 MAX 8 tapi hal itu tidak akan mengganggu jadwal penerbangan karena memang maskapai memiliki jenis pesawat lain," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti kepada pers di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, saat ini di Indonesia yang mengoperasikan pesawat jenis Boeing MAX 8 hanya dua yaitu Lion Group sebanyak 11 unit dan Garuda Indonesia sebanyak satu unit. "Sementara maskapai lain tidak ada yang menggunakan pesawat jenis itu," katanya.
Dia juga memastikan proses pemeriksaan lebih rinci terhadap pesawat Boeing MAX 8 usai kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines 10 Maret 2019 dan sebelumnya Lion Air pada akhir Oktober 2018, akan terus dilakukan sambil menunggu hasil investigasi yang juga dilakukan oleh Lembaga Regulator Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA).
Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi, mengatakan sebagai maskapai yang paling banyak menggunakan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 di Indonesia, pihaknya sangat mematuhi perintah yang dilakukan oleh Kemenhubs ebagai regulator.
"Kita juga telah menghentikan operasional Boeing tersebut sambil terus melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap sistem dan perangkat lunak pesawat itu," katanya.
Daniel juga mengatakan sekalipun 11 unit Boeing 737 MAX 8 diistirahatkan sementara, tapi hal itu tidak mengganggu jadwal penerbangan Lion Air untuk ke semua destinasi yang ada di Indonesia maupun luar negeri.
"Kebetulan saat ini musim sepi (low season) jadi tidak mengganggu jadwal penerbangan sekalipun dengan diistirahatkan Boeing MAX 8 dan kita bisa menggunakan jenis Boeing yang lain yaitu Boeing 737 NG sebanyak 114 unit," katanya.
Sejak diistirahatkan MAX 8 pada 12 Maret 2019, katanya, Lion Group setidaknya sudah melakukan pemeriksaan secara rinci di tiga unit pesawat Boeing MAX 8 dan akan terus berlanjut ke sisanya.
"Kita tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang, sehingga kita mematuhi ketentuan regulator sambil juga melakukan pemeriksaan sendiri oleh perusahaan," katanya.
"Sekalipun ada instruksi dari Kemenhub semua operator penerbangan menghentikan Boeing 737 MAX 8 tapi hal itu tidak akan mengganggu jadwal penerbangan karena memang maskapai memiliki jenis pesawat lain," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti kepada pers di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, saat ini di Indonesia yang mengoperasikan pesawat jenis Boeing MAX 8 hanya dua yaitu Lion Group sebanyak 11 unit dan Garuda Indonesia sebanyak satu unit. "Sementara maskapai lain tidak ada yang menggunakan pesawat jenis itu," katanya.
Dia juga memastikan proses pemeriksaan lebih rinci terhadap pesawat Boeing MAX 8 usai kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines 10 Maret 2019 dan sebelumnya Lion Air pada akhir Oktober 2018, akan terus dilakukan sambil menunggu hasil investigasi yang juga dilakukan oleh Lembaga Regulator Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA).
Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi, mengatakan sebagai maskapai yang paling banyak menggunakan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 di Indonesia, pihaknya sangat mematuhi perintah yang dilakukan oleh Kemenhubs ebagai regulator.
"Kita juga telah menghentikan operasional Boeing tersebut sambil terus melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap sistem dan perangkat lunak pesawat itu," katanya.
Daniel juga mengatakan sekalipun 11 unit Boeing 737 MAX 8 diistirahatkan sementara, tapi hal itu tidak mengganggu jadwal penerbangan Lion Air untuk ke semua destinasi yang ada di Indonesia maupun luar negeri.
"Kebetulan saat ini musim sepi (low season) jadi tidak mengganggu jadwal penerbangan sekalipun dengan diistirahatkan Boeing MAX 8 dan kita bisa menggunakan jenis Boeing yang lain yaitu Boeing 737 NG sebanyak 114 unit," katanya.
Sejak diistirahatkan MAX 8 pada 12 Maret 2019, katanya, Lion Group setidaknya sudah melakukan pemeriksaan secara rinci di tiga unit pesawat Boeing MAX 8 dan akan terus berlanjut ke sisanya.
"Kita tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang, sehingga kita mematuhi ketentuan regulator sambil juga melakukan pemeriksaan sendiri oleh perusahaan," katanya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: