Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Tahun 2019 akan membangun tiga pos pemadam kebakaran guna mempercepat proses penanganan jika ada kejadian tersebut.

"Kalau armada (pemadam kebakaran) saat ini ada tujuh, mudah-mudahan makin ke depan makin meningkat, karena tahun ini kita akan membangun pos pemadam itu tiga lokasi," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.

Tiga pos pemadam kebakaran itu adalah Pos di wilayah Kecamatan Piyungan, Sedayu dan kecamatan Pundong. Pemilihan lokasi tersebut, menurutnya karena wilayahnya jauh dari pos pemadam yang ada sekarang ini.

Dia mengemukakan, saat ini pos pemadam yang berada di bawah koordinasi BPBD Bantul berjumlah tiga, yaitu pos di wilayah Kasihan, wilayah Kecamatan Banguntapan dan Imogiri. Kemudian pos induk di komplek kantor instansi setempat.

"Satu pos satu-satu (armada pemadam), jadi persyaratan minimal itu (pos) satu ada satu unit mobil pemadam yang didukung mobil tangkinya. Dengan tujuh armada itu cukup ideal bagi Kabupaten Bantul," ujarnya.

Menurut dia, penambahan pos pemadam kebakaran itu sebagai upaya pemda dalam mempercepat proses penanganan kejadian kebakaran, atau minimal mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan respon waktu yang lebih cepat.

"Ini yang perlu terus kita tingkatkan dari sisi sarana-prasarana dan Alhamdulillah Bupati sangat peduli terhadap pemadam kebakaran, sehingga sarana-prasarana semakin tahun semakin meningkat, baik dari sisi sarana maupun kelengkapan," katanya.

Apalagi, tambah dia tren kasus kebakaran di Bantul setiap tahun ada peningkatan jumlah, seperti pada 2018 terjadi sebanyak 208 kejadian, sementara pada tahun sebelumnya menurutnya berkisar 70 sampai 80 kejadian kebakaran.

Dia mengatakan, daerah yang menjadi lokasi terbanyak kejadian kebakaran, mayoritas wilayah dengan pemukiman padat penduduk. Kejadian kebakaran rata-rata menimpa rumah atau perabotan akibat kelalaian pemilik rumah itu sendiri.

"Daerah-daerah pemukiman itu rata-rata di daerah pemukiman padat penduduk, seperti Sewon, Banguntapan, Piyunyan dan Kasihan. Kalau daerah lahan biasanya di Piyungan, Dlingo itu sering terjadi kebakaran lahan," ujarnya.***3***