Lebak yakin bakal dibanjiri investor dengan adanya OSS
13 Maret 2019 11:40 WIB
Illustrasi: Presiden Joko Widodo (kanan duduk) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Kepala BKPM Thomas Lembong (kedua kanan) meninjau layanan konsultasi Online Single Submission (OSS) BKPM di PTSP BKPM, Jakarta, Senin (14/1/2019). (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Provinsi Banten, yakin bakal dibanjiri investor, karena selain memiliki kawasan industri, kabupaten itu juga telah memberi kemudahan perizinan usaha maupun industri melalui Online Single Submission (OSS).
"Saya kira pelayanan perizinan begitu mudah tanpa berbelit-belit bagi investor yang akan menanamkan modalnya di daerah ini," kata Kepala Bidang Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Yahya Sukmana di Lebak, Banten, Rabu.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen memberikan kemudahan-kemudahan bagi investor yang membangun industri, karena dapat mendukung percepatan pembangunan daerah juga penyerapan lapangan pekerjaan masyarakat.
Karena itu, lanjut dia, pemerintah daerah membuat kawasan industri di sekitar Desa Citeras Rangkasbitung seluas 2.000 hektare, yang disesuaikan dengan rencana tata ruang Provinsi Banten. Saat ini sudah 31 perusahaan di lokasi tersebut baik dari investor dalam negeri maupun asing.
Mereka membangun industri sepatu, gipsum, dan elektronika, karena lokasinya cukup strategis sehingga memudahkan transportasi dari pabrik menuju Tangerang dan Jakarta.
"Kami yakin ke depan kawasan industri itu dapat menampung ribuan tenaga kerja lokal dari wilayah Banten," ujarnya. Tahun lalu, kata dia, target investasi Rp1 triliun terealisasi.
Pihaknya akan terus mempermudah investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia, apalagi kini sudah ada perizinan terintegrasi secara elektronik lewat Online Single Submission (OSS).
"Kami optimistis Lebak ke depan akan dibanjiri investor," ujar Yahya.
Baca juga: Menko Darmin minta pemda jangan buat OSS tandingan
"Saya kira pelayanan perizinan begitu mudah tanpa berbelit-belit bagi investor yang akan menanamkan modalnya di daerah ini," kata Kepala Bidang Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Yahya Sukmana di Lebak, Banten, Rabu.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen memberikan kemudahan-kemudahan bagi investor yang membangun industri, karena dapat mendukung percepatan pembangunan daerah juga penyerapan lapangan pekerjaan masyarakat.
Karena itu, lanjut dia, pemerintah daerah membuat kawasan industri di sekitar Desa Citeras Rangkasbitung seluas 2.000 hektare, yang disesuaikan dengan rencana tata ruang Provinsi Banten. Saat ini sudah 31 perusahaan di lokasi tersebut baik dari investor dalam negeri maupun asing.
Mereka membangun industri sepatu, gipsum, dan elektronika, karena lokasinya cukup strategis sehingga memudahkan transportasi dari pabrik menuju Tangerang dan Jakarta.
"Kami yakin ke depan kawasan industri itu dapat menampung ribuan tenaga kerja lokal dari wilayah Banten," ujarnya. Tahun lalu, kata dia, target investasi Rp1 triliun terealisasi.
Pihaknya akan terus mempermudah investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia, apalagi kini sudah ada perizinan terintegrasi secara elektronik lewat Online Single Submission (OSS).
"Kami optimistis Lebak ke depan akan dibanjiri investor," ujar Yahya.
Baca juga: Menko Darmin minta pemda jangan buat OSS tandingan
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: