San Francisco (ANTARA) - Pabrikan pesawat terbang terkemuka AS, Boeing Company, pada Senin (11/3/2019) mengatakan pihaknya akan meningkatkan keamanan perangkat lunak yang digunakan di seluruh armada 737 MAX dalam beberapa minggu mendatang.

Boeing mengatakan sedang bekerja dengan otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), untuk mengembangkan peningkatan perangkat lunak, yang diharapkan FAA sesuai dengan petunjuk kelaikan udara selambat-lambatnya pada April 2019.

Pengumuman Boeing itu satu hari setelah sebuah pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (10/3/2019) pagi dengan menewaskan semua 157 penumpang dan awak di atas pesawat 737 MAX 8.

Kecelakaan pesawat adalah insiden fatal kedua yang melibatkan model yang sama dalam lima bulan terakhir.

Boeing 737 MAX 8 lain, diterbangkan oleh Lion Air Indonesia, yang jatuh segera setelah lepas landas dari Jakarta pada Oktober tahun lalu, dengan menewaskan 189 orang di dalamnya.

Boeing tidak membuat referensi langsung ke kecelakaan udara pada Minggu (10/3/2019) dari Ethiopian Airlines penerbangan 302 ketika mengumumkan rencana peningkatan keamanan perangkat lunak pada Senin (11/3/2019), tetapi pihaknya menyatakan "belasungkawa terdalam kepada mereka yang kehilangan orang yang tercintai" pada Ethiopian Airlines penerbangan 302.

Raksasa pabrikan pesawat itu mengatakan tim teknis Boeing berada di lokasi kecelakaan untuk memberikan bantuan teknis kepada pihak berwenang setempat, dikutip dari Xinhua.

Boeing mengatakan telah mengembangkan peningkatan perangkat lunak kontrol penerbangan untuk 737 MAX selama beberapa bulan terakhir setelah tragedi Lion Air penerbangan 610.

Meskipun kecelakaan udara pada Minggu (10/3/2019) di Ethiopia, Boeing mengatakan bahwa 737 MAX adalah "pesawat yang aman yang dirancang, dibangun dan didukung" oleh karyawannya yang terampil.

Baca juga: Singapura tangguhkan penerbangan pesawat Boeing 737 MAX
Baca juga: Maskapai penerbangan Brasil Gol tunda penggunaan Boeing 737 Max 8