BNPB: Sumsel harus bentuk tim pencegahan karhutla
12 Maret 2019 17:07 WIB
Karhutla Di Muara Enim Helikopter MI-8MTV-1 milik BNPB melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan saat terjadi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Muara Belida, Muara Enim, Sumatera Selatan, Sabtu (16/9/2017). BPBD Provinsi Sumsel terus beruapaya memadamkan Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak Senin (11/9/2017) didaerah tersebut dengan mengirimkan satu helikopter MI-8MTV-1 Qualita dan satu helikopter bolkow. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Palembang (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, Sumatera Selatan harus membentuk tim gabungan untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Apalagi Sumsel rawan terbakar karena banyak lahan gambut," katanya usai menghadiri rapat koordinasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Palembang, Selasa.
Tim gabungan itu nanti, katanya, bertugas menyosialisasikan kepada masyarakat untuk merawat lingkungan. Begitu juga untuk lahan gambut masyarakat diajak menanam pohon yang bermanfaat bagi kehidupan.
Ia mengatakan bahwa memang untuk jenis pohon sendiri akan dikaji pakar dan tanaman apa yang paling cocok serta bermanfaat. Penanaman kembali lahan tersebut penting mengingat areal gambut rawan terbakar.
Selain itu pencegahan secara dini itu harus dilaksanakan mengingat bila terjadi kebakaran dampaknya sangat luas bahkan kerugian lebih besar.
Bahkan, katanya, kerugian akibat bencana bukan saja harta tetapi juga kerusakan lingkungan yang cukup serius.
Oleh karena tim tersebut perlu segera dibentuk selanjutnya diserahkan pada Gubernur Sumsel untuk diketahui sekaligus disetujui.
Tim yang juga terdiri atas unsur dari media, ulama, dan masyarakat itu nantinya akan bermalam di lokasi penyuluhan.
Mereka mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dan dalam membuka lahan dengan cara tidak membakar, demikian Doni Monardo.
Baca juga: BPBD Sumsel segera tetapkan siaga karhutla
Baca juga: 5 helikopter pembom air atasi karhutla di Sumsel
"Apalagi Sumsel rawan terbakar karena banyak lahan gambut," katanya usai menghadiri rapat koordinasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Palembang, Selasa.
Tim gabungan itu nanti, katanya, bertugas menyosialisasikan kepada masyarakat untuk merawat lingkungan. Begitu juga untuk lahan gambut masyarakat diajak menanam pohon yang bermanfaat bagi kehidupan.
Ia mengatakan bahwa memang untuk jenis pohon sendiri akan dikaji pakar dan tanaman apa yang paling cocok serta bermanfaat. Penanaman kembali lahan tersebut penting mengingat areal gambut rawan terbakar.
Selain itu pencegahan secara dini itu harus dilaksanakan mengingat bila terjadi kebakaran dampaknya sangat luas bahkan kerugian lebih besar.
Bahkan, katanya, kerugian akibat bencana bukan saja harta tetapi juga kerusakan lingkungan yang cukup serius.
Oleh karena tim tersebut perlu segera dibentuk selanjutnya diserahkan pada Gubernur Sumsel untuk diketahui sekaligus disetujui.
Tim yang juga terdiri atas unsur dari media, ulama, dan masyarakat itu nantinya akan bermalam di lokasi penyuluhan.
Mereka mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dan dalam membuka lahan dengan cara tidak membakar, demikian Doni Monardo.
Baca juga: BPBD Sumsel segera tetapkan siaga karhutla
Baca juga: 5 helikopter pembom air atasi karhutla di Sumsel
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: