Surabaya (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Jawa Timur pada tahun 2019 berencana memfasilitasi sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah itu masuk ke pasar digital atau dalam jaringan (daring/online), sebagai salah satu program mendorong perekonomian daerah.
"Rencana yang sedang kami jalankan tahun 2019 adalah menyambungkan UMKM ke marketplace online, sebab secara produk UMKM Jatim sudah cukup baik, khususnya terkait dengan pengemasannya," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur Difi A Johansyah di Surabaya, Selasa.
Rencana kedua, kata dia, adalah mendorong konektivitas produk kopi di Jawa Timur dan beberapa produk pangan, karena memiliki potensi yang cukup bagus.
Untuk produk kopi, kata dia, BI telah menggandeng Dewan Kopi Indonesia dengan menggelar Hari Kopi Nasional, ditambah dengan dukungan pemerintah daerah, agar produk kopi Jatim lebih dikenal sehingga menambah pemasukan petani kopi.
BI juga telah menggelar beberapa pelatihan pengelolaan panen dan pascapanen bagi petani kopi untuk peningkatan kualitas kopi lokal, sehingga diharapkan meningkatkan kualitas kopi lokal.
Sementara terkait upaya menyambungkan UMKM Jatim ke daring, hal itu sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menargetkan pada akhir 2019 sebanyak 27 ribu UMKM di Jatim bisa masuk pasar digital, karena potensinya yang cukup besar.
Untuk mencapai target itu, Pemprov Jatim telah menyiapkan Warung Digital sebagai langkah mendorong potensi UMKM untuk terus berkembang.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, UMKM di wilayah itu potensinya telah memberi kontribusi tinggi pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim, bahkan secara nasional, kontribusi di Jatim mencapai 20 persen, nomor dua setelah DKI Jakarta.
BI fasilitasi UMKM Jatim masuk pasar digital
12 Maret 2019 16:38 WIB
Bank Indonesia (BI) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: