New York (ANTARA) - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah meningkatnya mata uang Inggris pound sterling.

Sterling naik tajam setelah laporan media mengatakan bahwa Perdana Menteri Theresa May sedang bersiap untuk menawarkan versi amandemen dari perjanjian Brexit-nya ke parlemen dalam pemungutan suara kunci pada Selasa waktu setempat.

Anggota senior pro-Brexit dari Partai Konservatif May percaya dia memiliki "semacam" kesepakatan Brexit untuk diajukan ke parlemen, kata Editor Politik BBC, Laura Kuenssberg, mengatakan, seperti dikutip dari Reuters.

"Kami mulai melihat beberapa tanda pergerakan dari London dan Brussels menuju kesepakatan Brexit dan itu membantu sentimen," kata Kepala Strategi FX WorldFirst, Jeremy Cook.

May akan melakukan perjalanan ke Strasbourg untuk pembicaraan terakhir dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker.

Investor bersiap-siap untuk pemungutan suara parlemen tentang kesepakatan Brexit May yang dapat memutuskan syarat apa - jika sama sekali - Inggris meninggalkan Uni Eropa dalam waktu kurang dari tiga minggu.

Setelah jatuh dalam delapan sesi terakhir, pound naik sebanyak 1,1 persen dan mencapai tertinggi hari ini (Senin) di 1,317 dolar AS karena kemungkinan Inggris akan meninggalkan grup tanpa kesepakatan - opsi yang dikenal sebagai Hard Brexit - telah menyempit.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1240 dolar AS dari 1,1241 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3150 dolar AS dari 1,3013 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7061 dolar AS dari 0,7048 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,22 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,08 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0112 franc Swiss dari 1,0073 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3408 dolar Kanada dari 1,3412 dolar Kanada.

Baca juga: Harga emas turun di tengah kenaikan pasar ekuitas

Baca juga: Wall Street ditutup menguat, meskipun saham Boeing rontok

Baca juga: Saham Boeing anjlok setelah pesawat 737 Max 8 jatuh lagi