Debat Capres
BPNT akan ditransformasikan jadi Kartu Sembako Murah
11 Maret 2019 18:49 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) bersama para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah graduasi mandiri di Lumajang, Jawa Timur (11/3/2019) (ANTARA/Desi Purnamawati)
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sebagai upaya peningkatan program bantuan sosial kepada masyarakat pra sejahtera, pemerintah akan mentransformasikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi Kartu Sembako Murah.
"BPNT akan ditransformasikan jadi Kartu Sembako Murah, kami upayakan tingkatkan indeksnya pada 2020," kata Mensos di Lumajang, Jawa Timur, Senin.
BPNT merupakan program bantuan pangan dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mendapatkan bantuan senilai Rp110 ribu setiap bulan yang dapat dibelanjakan di elektronik warung gotong royong (e-warong) untuk membeli beras dan telur.
Mensos mengatakan, saat ini masih dikaji bersama antara Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan dan Bappenas terkait program Kartu Sembako Murah tersebut.
"Kemungkinan besar transformasi ke BPNT tapi bentuk programnya bisa sama tapi nanti ada penyesuaian, ada penyempurnaan," jelasnya.
Kartu Sembako Murah tersebut dijelaskan Agus, intinya adalah penyempurnaan yang dilakukan pemerintah dari program bansos sebelumnya agar bisa tepat sasaran dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.
"Ada tiga opsi yang sedang kami kaji bersama dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas. Kartu Sembako Murah pasti ada, tapi programnya sedang kami rumuskan salah satu opsinya BPNT di transformasi ke Kartu Sembako Murah," katanya.
Kartu Sembako Murah merupakan wacana Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada Konvensi Rakyat di Sentul, Jawa Barat, pada Minggu (24/2).
Selain Kartu Sembako Murah Presiden juga akan menerbitkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Kartu Pra Kerja.
Baca juga: Pengamat: kartu sembako lebih baik dari program pangan murah
Baca juga: Kemensos siapkan sejumlah opsi terkait wacana kartu sembako murah
"BPNT akan ditransformasikan jadi Kartu Sembako Murah, kami upayakan tingkatkan indeksnya pada 2020," kata Mensos di Lumajang, Jawa Timur, Senin.
BPNT merupakan program bantuan pangan dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mendapatkan bantuan senilai Rp110 ribu setiap bulan yang dapat dibelanjakan di elektronik warung gotong royong (e-warong) untuk membeli beras dan telur.
Mensos mengatakan, saat ini masih dikaji bersama antara Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan dan Bappenas terkait program Kartu Sembako Murah tersebut.
"Kemungkinan besar transformasi ke BPNT tapi bentuk programnya bisa sama tapi nanti ada penyesuaian, ada penyempurnaan," jelasnya.
Kartu Sembako Murah tersebut dijelaskan Agus, intinya adalah penyempurnaan yang dilakukan pemerintah dari program bansos sebelumnya agar bisa tepat sasaran dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.
"Ada tiga opsi yang sedang kami kaji bersama dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas. Kartu Sembako Murah pasti ada, tapi programnya sedang kami rumuskan salah satu opsinya BPNT di transformasi ke Kartu Sembako Murah," katanya.
Kartu Sembako Murah merupakan wacana Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada Konvensi Rakyat di Sentul, Jawa Barat, pada Minggu (24/2).
Selain Kartu Sembako Murah Presiden juga akan menerbitkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Kartu Pra Kerja.
Baca juga: Pengamat: kartu sembako lebih baik dari program pangan murah
Baca juga: Kemensos siapkan sejumlah opsi terkait wacana kartu sembako murah
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: