Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Gorontalo akan mengusulkan dua nama yaitu Nurlan dan Sjafruddin Mosi sebagai calon komisaris Bank Sulutgo pada rapat umum pemegang saham (RUPS) di Grand Kawanua Novotel, Manado, Sulawesi Utara.

"Bukan isu, ini sudah pasti untuk diusulkan. Mereka mengajukan permohonan kepada kami, pak Nurlan dan Sjafruddin. Kita lihat nanti," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Gorontalo, Senin.
.
Dua kandidat tersebut akan menggantikan posisi Rustam Akili yang mengundurkan diri karena mencalonkan sebagai anggota DPR RI.

Nama Nurlan dan Syarifuddin, lanjutnya, bukan sosok asing dalam hal pengelolaan keuangan. "Nurlan adalah pensiunan PNS Pemprov Gorontalo yang memiliki segudang pengalaman. Ia pernah menjabat Kabag Keuangan, Inspektur serta Asisten Bidang Administrasi Umum," katanya.

Sementara Sjafruddin Mosii merupakan pensiunan pegawai BPK RI. Ia pernah menjabat Kepala Perwakilan BPK DKI Jakarta, Staf Ahli BUMN dan pernah menjadi Auditor Utama BPK RI.

"Tapi akan kami lihat aturannya apa bisa menjadi komisaris. Sesuai PP 54 Tahun 2017, menjadi komisaris BUMD/BUMN tidak bisa jika umurnya di atas 60 tahun," tambahnya.

Gubernur mengaku belum tahu pasti agenda RUPS Luar Biasa Bank Sulutgo. Satu hal yang ia pastikan adalah akan ada penambahan modal untuk Bank Sulutgo senilai Rp7,5 miliar.

Dana yang akan diambil dalam APBD Perubahan 2019 itu untuk menghindari dilusi atau penurunan persentase dari kepemilikan saham. Total saham pemda se-Provinsi Gorontalo mencapai angka 16 persen.