TPID Kepri: kenaikan tarif pesawat dapat memicu inflasi
11 Maret 2019 15:22 WIB
Ilustrasi - Penumpang mengantre di Garbarata atau jembatan penghubung ruang tunggu ke pesawat di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019). Presiden Joko Widodo mengimbau maskapai agar dapat menurunkan tarif tiket pesawat pada pekan ini dengan kenaikan batas maksimal 10-20 persen dari harga normal tahun 2018 menyusul keluhan penumpang dan pelaku industri pariwisata dan UMKM terhadap mahalnya tiket pesawat awal tahun 2019 yang naik mencapai 40-60 persen. (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Batam (ANTARA) (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bahwa kenaikan tarif angkutan udara dapat memicu inflasi di daerah setempat pada Maret 2019.
"Beberapa potensi risiko pendorong inflasi di Kepri antara lain tarif angkutan udara, masih dalam tingkat harga yang tinggi," Wakil Ketua TPID Kepri, Gusti Raizal Eka Putra di Batam, Senin.
Ia mengatakan bahwa mencermati perkembangan inflasi terkini, Indeks Harga Konsumen pada Maret 2019 diperkirakan akan mengalami inflasi namun dengan tekanan yang lebih rendah.
Kenaikan tarif angkutan udara, tidak saja menekan inflasi dari sisi meningkatnya harga tiket, melainkan juga biaya kargo distribusi kebutuhan pangan."Potensi inflasi pada kelompok bahan makanan disebabkan oleh kenaikan biaya kargo," kata dia.
Selain itu, TPID memperkirakan inflasi juga terjadi akibat penyesuaian beberapa tarif seperti tarif sewa rumah dan tukang bukan mandor yang secara historis dilakukan pada awal tahun.
Meski begitu, TPID tetap optimistis, pengendalian inflasi secara konsisten tetap diarahkan mencapai target nasional, yaitu sebesar 3,5±1 persen (yoy).
TPID, kata dia, merekomendasikan pihak terkait untuk berkoordinasi dengan kantor cabang maskapai penerbangan yang ada di wilayah Kepri sebagai langkah mengendalikan tarif angkutan udara.
Rekomendasi berikutnya, melakukan pemantauan harga pangan secara berkala dan segera melakukan antisipasi bila terjadi kenaikan harga tidak terkendali dengan sidak bersama Satgas Pangan atau pun operasi pasar
"Melakukan pemantauan pasokan bahan makanan secara berkala bekerja sama dengan Satgas Pangan," kata Gusti.
Lalu menyiapkan program dan strategi demi menjamin kecukupan pasokan bahan makanan sebagai mengantisipasi meningkatnya permintaan di Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
TPID meminta pihak terkait menjaga kelancaran arus bongkar muat dan distribusi untuk bahan pangan melalui otomatisasi peralatan bongkar muat pelabuhan serta mendorong penambahan kapasitas gudang penyimpanan bahan pangan.
"Kami juga mengimbau otoritas pelabuhan dan bandara untuk memprioritaskan bongkar muat bahan pangan dan kebutuhan pokok," kata dia.
Pewarta: Yunianti Jannatun Naim
"Beberapa potensi risiko pendorong inflasi di Kepri antara lain tarif angkutan udara, masih dalam tingkat harga yang tinggi," Wakil Ketua TPID Kepri, Gusti Raizal Eka Putra di Batam, Senin.
Ia mengatakan bahwa mencermati perkembangan inflasi terkini, Indeks Harga Konsumen pada Maret 2019 diperkirakan akan mengalami inflasi namun dengan tekanan yang lebih rendah.
Kenaikan tarif angkutan udara, tidak saja menekan inflasi dari sisi meningkatnya harga tiket, melainkan juga biaya kargo distribusi kebutuhan pangan."Potensi inflasi pada kelompok bahan makanan disebabkan oleh kenaikan biaya kargo," kata dia.
Selain itu, TPID memperkirakan inflasi juga terjadi akibat penyesuaian beberapa tarif seperti tarif sewa rumah dan tukang bukan mandor yang secara historis dilakukan pada awal tahun.
Meski begitu, TPID tetap optimistis, pengendalian inflasi secara konsisten tetap diarahkan mencapai target nasional, yaitu sebesar 3,5±1 persen (yoy).
TPID, kata dia, merekomendasikan pihak terkait untuk berkoordinasi dengan kantor cabang maskapai penerbangan yang ada di wilayah Kepri sebagai langkah mengendalikan tarif angkutan udara.
Rekomendasi berikutnya, melakukan pemantauan harga pangan secara berkala dan segera melakukan antisipasi bila terjadi kenaikan harga tidak terkendali dengan sidak bersama Satgas Pangan atau pun operasi pasar
"Melakukan pemantauan pasokan bahan makanan secara berkala bekerja sama dengan Satgas Pangan," kata Gusti.
Lalu menyiapkan program dan strategi demi menjamin kecukupan pasokan bahan makanan sebagai mengantisipasi meningkatnya permintaan di Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
TPID meminta pihak terkait menjaga kelancaran arus bongkar muat dan distribusi untuk bahan pangan melalui otomatisasi peralatan bongkar muat pelabuhan serta mendorong penambahan kapasitas gudang penyimpanan bahan pangan.
"Kami juga mengimbau otoritas pelabuhan dan bandara untuk memprioritaskan bongkar muat bahan pangan dan kebutuhan pokok," kata dia.
Pewarta: Yunianti Jannatun Naim
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: