Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 akan mencapai target, kendati Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menurunkan proyeksi ekonomi global.

Menurut dia, selain konsumsi, pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini akan didorong oleh investasi terutama pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang sudah dimulai dan akan berjalan.

"Beda dengan kalau belum ada investasinya, boleh jadi akan terpengaruh. Tapi, karena ini hanya melanjutkan, ya pertumbuhan ekonomi kita tidak akan beda banyak dengan perkiraan walaupun pertumbuhan ekonomi dunia melambat," ujar Darmin usai menghadiri seminar Smart Country Initiatives & E-government Experiences Sharing di Jakarta, Senin.

Ia menuturkan, selain konsumsi dan investasi, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kinerja ekspor kendati saat ini sangat terpengaruh oleh sentimen perang dagang Amerika Serikat dan China.

"Ekspor kita itu sangat dipengaruhi perang dagang. Ekspor kita itu nomor satu ke China, kedua ke AS. Dua-duanya sedang mengalami perlambatan karena perang dagang, dampaknya ke kita pada ekspor," kata Darmin.

Sebelumnya, OECD memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2019 ini dari 3,5 persen menjadi 3,3 persen.

Pemerintah dalam UU APBN 2019 menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen atau lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu, yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tumbuh 5,17 persen.

Baca juga: OECD pangkas prakiraan pertumbuhan ekonomi global 2019 dan 2020
Baca juga: Bappenas: Jalan tol salah satu sumber pertumbuhan ekonomi