Pemda diminta melek aplikasi dan digital online untuk dukung pariwisata
11 Maret 2019 13:04 WIB
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dalam Regional Investment Forum (RIF) 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/3/2019). (ANTARA News/Ade Irma Junida)
Tangerang Selatan (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk bisa ambil bagian dalam perkembangan ekonomi digital saat ini, khususnya untuk mendukung sektor pariwisata.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, saat membuka Regional Investment Forum (RIF) 2019 di Tangerang Selatan, Banten Senin, mengatakan peranan sektor digital dalam mendorong pariwisata sudah begitu besar sehingga perlu jadi perhatian pemda.
"Saya mendorong, misalnya pemda-pemda untuk lebih mendalami peranan aplikasi dan digital online. Sekarang itu, (aplikasi digital) sudah tidak opsional, sudah bukan pilihan," katanya.
Tom, sapaan akrab Thomas, mengatakan keberadaan aplikasi digital menjadi kewajiban untuk diakses para pelancong, utamanya kalangan muda. Selain memudahkan, aplikasi digital dan media sosial jadi sarana untuk berbagi pengalaman.
"Wisatawan terutama kalangan muda, saat ini punya ekspektasi mau mencari tempat wisata lewat online, sampai di sana mencari restoran, kafe, booking hotel sudah pasti lewat aplikasi dan media sosial," katanya.
Peranan aplikasi digital untuk mendorong pariwisata itulah, lanjut Tom, yang dibahas secara mendalam dalam Regional Investment Forum (RIF) 2019 yang digelar BKPM Senin ini di ICE BSD, Tangerang Selatan.
RIF 2019 digelar untuk mempromosikan peluang investasi Indonesia khususnya bidang ekonomi digital dan pariwisata.
Kegiatan tahunan itu diharapkan dapat membuka jalur komunikasi antara pemerintah daerah, calon investor, dan startup di bidang tersebut sehingga mendorong investasi di bidang ekonomi digital dan pariwisata.
Berdasarkan riset Google dan Temasek, pasar ekonomi digital di Indonesia mencapai 27 miliar dolar AS dan berpotensi meningkat menjadi 100 miliar dolar AS pada 2025. Dari aliran investasi asing per tahun pada angka 20-25 miliar dolar AS, diperkirakan 10 persennya disumbang dari sektor ekonomi digital.
RIF 2019 yang mengangkat tema Indonesia's Digital Drive: Utilizing Digital Technology in Developing Regional dan Tourism Investment Opportunities sesuai dengan perkembangan industri digital yang signifikan dalam beberapa waktu belakangan.
Dalam acara ini, digelar beberapa sesi diantaranya digital startup pitching, One-on-One Meeting antara calon investor dan stakeholder terkait termasuk startup serta seminar nasional untuk membuka wawasan tentang pengaruh dan masa depan ekonomi digital di Indonesia.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, saat membuka Regional Investment Forum (RIF) 2019 di Tangerang Selatan, Banten Senin, mengatakan peranan sektor digital dalam mendorong pariwisata sudah begitu besar sehingga perlu jadi perhatian pemda.
"Saya mendorong, misalnya pemda-pemda untuk lebih mendalami peranan aplikasi dan digital online. Sekarang itu, (aplikasi digital) sudah tidak opsional, sudah bukan pilihan," katanya.
Tom, sapaan akrab Thomas, mengatakan keberadaan aplikasi digital menjadi kewajiban untuk diakses para pelancong, utamanya kalangan muda. Selain memudahkan, aplikasi digital dan media sosial jadi sarana untuk berbagi pengalaman.
"Wisatawan terutama kalangan muda, saat ini punya ekspektasi mau mencari tempat wisata lewat online, sampai di sana mencari restoran, kafe, booking hotel sudah pasti lewat aplikasi dan media sosial," katanya.
Peranan aplikasi digital untuk mendorong pariwisata itulah, lanjut Tom, yang dibahas secara mendalam dalam Regional Investment Forum (RIF) 2019 yang digelar BKPM Senin ini di ICE BSD, Tangerang Selatan.
RIF 2019 digelar untuk mempromosikan peluang investasi Indonesia khususnya bidang ekonomi digital dan pariwisata.
Kegiatan tahunan itu diharapkan dapat membuka jalur komunikasi antara pemerintah daerah, calon investor, dan startup di bidang tersebut sehingga mendorong investasi di bidang ekonomi digital dan pariwisata.
Berdasarkan riset Google dan Temasek, pasar ekonomi digital di Indonesia mencapai 27 miliar dolar AS dan berpotensi meningkat menjadi 100 miliar dolar AS pada 2025. Dari aliran investasi asing per tahun pada angka 20-25 miliar dolar AS, diperkirakan 10 persennya disumbang dari sektor ekonomi digital.
RIF 2019 yang mengangkat tema Indonesia's Digital Drive: Utilizing Digital Technology in Developing Regional dan Tourism Investment Opportunities sesuai dengan perkembangan industri digital yang signifikan dalam beberapa waktu belakangan.
Dalam acara ini, digelar beberapa sesi diantaranya digital startup pitching, One-on-One Meeting antara calon investor dan stakeholder terkait termasuk startup serta seminar nasional untuk membuka wawasan tentang pengaruh dan masa depan ekonomi digital di Indonesia.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: