Kerusakan akibat angin kencang di Kupang didata BPBD
10 Maret 2019 22:39 WIB
Warga melihat kiosnya yang ambruk akibat dihantam angin kencang di Kota Kupang, NTT Minggu (10/3/2019). Angin kencang dengan kecepatan berkisar dari 35-44 knots itu merusakan sejumlah bangunan, rumah warga, kios, serta menumbangkan pohon di kota Kupang. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/foc. (FOTO ANTARA /Kornelis Kaha)
Kupang (ANTARA) - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai melakukan pendataan terhadap kerusakan yang terjadi akibat bencana alam angin kencang yang melanda Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Minggu (10/3).
"Kami belum bisa pastikan tentang berapa banyak rumah penduduk yang mengalami kerusakan akibat bencana ini karena tim BPBD sedang melakukan pendataan di semua kelurahan yang terdampak bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Kupang, Ade Manafe yang dihubungi Antara di Kupang, Minggu.
Kendati demikian menurut dia, BPBD telah menerima 100 laporan tentang adanya kerusakan rumah penduduk di ibu kota provinsi NTT akibat terjangan angin kencang pada Minggu itu.
"Laporan yang masuk ke BPBD Kota Kupang untuk sementara sudah 100 laporan. Kami masih terus melakukan pendataan dilapangan," ujar Ade.
Menurut dia, bencana yang menimpa masyarakat Kota Kupang itu bukan merupakan puting beliung namun berupa angin kenjang.
BPBD bersama aparat TNI/Polri dan Tagana kata Ade sedang berupaya memotong pohon-pohon tumbang yang menutup jalan raya sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan.
"Banyak pohon tumbang dan menutup jalan raya sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan,"tegas Ade.
Bencana alam angin kencang disertai hujan lebat melanda Kota Kupang, ibu kota provinsi NTT menyebabkan banyak pohon tumbang serta merusak rumah penduduk dan RumahSsakit Bhayangkara Titus Uly, Kupang.
Baca juga: Angin kencang di NTT akibat monsun Australia-Asia
"Kami belum bisa pastikan tentang berapa banyak rumah penduduk yang mengalami kerusakan akibat bencana ini karena tim BPBD sedang melakukan pendataan di semua kelurahan yang terdampak bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Kupang, Ade Manafe yang dihubungi Antara di Kupang, Minggu.
Kendati demikian menurut dia, BPBD telah menerima 100 laporan tentang adanya kerusakan rumah penduduk di ibu kota provinsi NTT akibat terjangan angin kencang pada Minggu itu.
"Laporan yang masuk ke BPBD Kota Kupang untuk sementara sudah 100 laporan. Kami masih terus melakukan pendataan dilapangan," ujar Ade.
Menurut dia, bencana yang menimpa masyarakat Kota Kupang itu bukan merupakan puting beliung namun berupa angin kenjang.
BPBD bersama aparat TNI/Polri dan Tagana kata Ade sedang berupaya memotong pohon-pohon tumbang yang menutup jalan raya sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan.
"Banyak pohon tumbang dan menutup jalan raya sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan,"tegas Ade.
Bencana alam angin kencang disertai hujan lebat melanda Kota Kupang, ibu kota provinsi NTT menyebabkan banyak pohon tumbang serta merusak rumah penduduk dan RumahSsakit Bhayangkara Titus Uly, Kupang.
Baca juga: Angin kencang di NTT akibat monsun Australia-Asia
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: