Evakuasi 25 jemaah sakit saat haul Guru Sakumpul melalui sungai
10 Maret 2019 19:22 WIB
Ribuan jamaah Haul KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) padati jalan utama menuju makam Abah Guru Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (9/3/2019). Padatnya jalan itu membuat tim kesehatan mengevakuasi jamaah yang sakit melalui sungai menggunakan perahu karet menuju rumah sakit terdekat. (Antara Foto)
Banjarmasin (ANTARA) - Evakuasi jamaah yang sakit saat menghadiri Haul ke -14 Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sakumpul Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel) terpaksa dilakukan melalui sungai karena jalan yang ada sudah dipadati ratusan ribu orang.
"Pasalnya jalan sudah padat jemaah sehingga terpaksa mengevakuasi mereka yang kelelahan atau bermasalah kesehatan ke rumah sakit melalui sungai menggunakan perahu karet mesin," ujar Humas Kantor SAR Banjarmasin, Iman, di Martapura, Minggu.
Ia menginformasikan, Tim Kesehatan Gabungan setidaknya mengevakuasi 25 orang jemaah pada puncak kegiatan haul ke-14 Guru Sakumpul Martapura (sekitar 40 kilometer utara Banjarmasin), Minggu.
"Jemaah yang dievakuasi ke RSUD Ratu Zaleha Martapura serta RS Pelita Insani Martapura itu terdeteksi karena kelelahan, sesak nafas, asma, maag dan demam," tuturnya mengutip keterangan perwakilan tim medis dari Kantor SAR Banjarmasin.
Mengenai jumlah jamaah haul Guru Sakumpul yang dievakuasi ke rumah sakit, dia belum bisa memberikan keterangan dan menyatakan harus berkoordinasi dengan Posko Tim Kesehatan Gabungan Haul ke 14 Guru Sakumpul tersebut.
"Tetapi yang jelas kami dari SAR Banjarmasin selalu siap membantu menanggulangi segala permasalahan pada kegiatan haul Guru Sakumpul," demikian Iman.
Sementara informasi dari "kota intan" Martapura, kegiatan haul Guru Sakumpul sejak sepekan lalu dan puncak acara pada malam Senin atau 5 Rajab yang merupakan tanggal wafatnya ulama kharismatik tersebut.
Perkiraan jamaah yang menghadiri puncak acara haul ke 14 Guru Sakumpul tersebut lebih satu juta orang yang bukan saja penduduk Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota, tetapi juga provinsi tetangga, dan dari Pulau Jawa.
Hadir pula pada puncak acara haul tersebut, mantan calon wakil presiden nomor 02 Sandiaga Uno.
Baca juga: Masyarakat layani jamaah haul Guru Sakumpul
Baca juga: Jelang Haul ke-14, makam Guru Sakumpul Martapura bertabur bunga
"Pasalnya jalan sudah padat jemaah sehingga terpaksa mengevakuasi mereka yang kelelahan atau bermasalah kesehatan ke rumah sakit melalui sungai menggunakan perahu karet mesin," ujar Humas Kantor SAR Banjarmasin, Iman, di Martapura, Minggu.
Ia menginformasikan, Tim Kesehatan Gabungan setidaknya mengevakuasi 25 orang jemaah pada puncak kegiatan haul ke-14 Guru Sakumpul Martapura (sekitar 40 kilometer utara Banjarmasin), Minggu.
"Jemaah yang dievakuasi ke RSUD Ratu Zaleha Martapura serta RS Pelita Insani Martapura itu terdeteksi karena kelelahan, sesak nafas, asma, maag dan demam," tuturnya mengutip keterangan perwakilan tim medis dari Kantor SAR Banjarmasin.
Mengenai jumlah jamaah haul Guru Sakumpul yang dievakuasi ke rumah sakit, dia belum bisa memberikan keterangan dan menyatakan harus berkoordinasi dengan Posko Tim Kesehatan Gabungan Haul ke 14 Guru Sakumpul tersebut.
"Tetapi yang jelas kami dari SAR Banjarmasin selalu siap membantu menanggulangi segala permasalahan pada kegiatan haul Guru Sakumpul," demikian Iman.
Sementara informasi dari "kota intan" Martapura, kegiatan haul Guru Sakumpul sejak sepekan lalu dan puncak acara pada malam Senin atau 5 Rajab yang merupakan tanggal wafatnya ulama kharismatik tersebut.
Perkiraan jamaah yang menghadiri puncak acara haul ke 14 Guru Sakumpul tersebut lebih satu juta orang yang bukan saja penduduk Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota, tetapi juga provinsi tetangga, dan dari Pulau Jawa.
Hadir pula pada puncak acara haul tersebut, mantan calon wakil presiden nomor 02 Sandiaga Uno.
Baca juga: Masyarakat layani jamaah haul Guru Sakumpul
Baca juga: Jelang Haul ke-14, makam Guru Sakumpul Martapura bertabur bunga
Pewarta: Sukarli
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: