Jakarta (ANTARA) - Tim Stapac Jakarta melaju ke final usai meredam Pacific Caesar Surabaya 81-75 di laga kedua semi-final IBL 2019 di GOR Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Jakarta, Sabtu.

Pertandingan berjalan ketat di sepanjang empat kuarter. Di kuarter pertama Kapten Muhammad Hardian Wicaksono dkk mampu merepotkan para pemain Stapac yang belum panas di menit-menit awal.

Stapac yang dimotori Widyantaputra Teja mampu mengejar ketertinggalan poin mereka dan menutup kuarter pertama dengan keunggulan tiga angka, 20-17.

Tim asuhan pelatih Kencana Wukir mati-matian bermain untuk bisa mendapatkan peluang ke final usai kalah dari Stapac di laga semi-final pertama pada Jumat.

Kuarter kedua pun berjalan ketat, namun kembali Pacific tertinggal tiga poin di paruh pertama.

Berangkat dengan keunggulan 61-59 di kuarter tiga, Stapac mati-matian berusaha menutup kuarter terakhir. Namun justru Qa'rraaan Aleem Calhoun dkk yang membuat kejutan ketika mampu menyamakan kedudukan 61-61 dan membalikkan keunggulan 68-65 untuk Pacific sebelum timeout di enam menit terakhir.

Tim asuhan pelatih Giedrius Zibenas menunjukkan kualitas dan mentalnya ketika mampu bangkit dan kembali unggul hingga mengakhiri kuarter terakhir dengan skor 81-75 untuk lolos ke final.

Walaupun timnya menang, pelatih asal Lithuania itu tidak puas dengan penampilan anak asuhannya.

"Pertama-tama penghormatan tertinggi untuk Pacific atas perjuangan mereka," kata pelatih Stapac Giedrus Zibenas usai laga.

"Tapi hari ini pemain saya tidak mengikuti gameplan yang diberikan. Kami tidak pantas dapat hasil seperti ini," kata Zibenas.

Zibenas mengakui tim mereka mengakhiri permainan dengan buruk seperti gim pertama kemarin.

"Namun hari ini pemain saya memberikan segalanya di 10 menit terakhir. Juga para pemain Pacific sudah kelelahan," kata dia.

Kendal Yancy membuat double double dan mencetak poin terbanyak bagi Stapac dengan 27 poin dan 10 rebound.

Rekan satu tim, Savon Rafriyq Goodman juga membuat double double dengan 11 poin dan 10 rebound.

"Hari ini kami tidak ikuti plan A dan plan B dari pelatih," ungkap pemain Stapac Widyantaputra Teja mengiyakan komentar sang pelatih.

Baca juga: Stapac atasi Pacific 87-66 amankan kemenangan pertama

Sementara Qa'rraaan Aleem Calhound dari Pacific Caesar menjadi pencetak poin terbanyak pertandingan sekaligus membuat double-double dengan 34 poin dan 18 rebound.

Pelatih Pacific Kencana Wukir walaupun gagal melaju ke final, terkesan dengan permainan timnya hari ini.

"Hari ini harinya mereka (Stapac).... Salut dengan perjuangan anak-anak yang luar biasa hari ini," ungkap Kencana.

"Secara mental anak-anak banyak berubah. Hari ini mereka bermain lepas," kata Kencana.

Di final, Stapac akan bertemu dari pemenang laga semi-final lainnya antara Satria Muda dan NSH.