Kupang (ANTARA) - Ratusan warga dari berbagai organisasi dan komunitas menggelar kegiatan bersih-bersih sampah di lokasi ekowisata mangrove, Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu.

Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Kupang,Yeri Sabtuhar Padji yang ikut dalam kegiatan tersebut bersama sejumlah para stafnya, mengapresiasi kepedulian yang tinggi berbagai elemen masyarakat untuk membantu pemerintah menangani masalah sampah di Kota Kupang.

"Kami sangat mengapresasi kegiatan ini, hari ini ada sekitar 400 orang dari berbagai komponen yang turun langung untuk bersih-bersih sampah ekowisata mangrove ini, ada dari komunitas "Saya Pilih Bumi", komunitas para pengguna kendaraan tertentu, pemerhati lingkungan, dan lainnya," katanya.

Ia menambahkan, kegiatan bersih-bersih yang dimulai sejak Pukul 07.00 Wita ini berhasil mengumpulkan ratusan karung sampah organik maupun anorganik yang diangkut dengan beberapa truk yang disiapkan pemerintah setempat.

Ia menjelaskan, sampah-sampah yang menumpuk di Ekowisata Mangrove maupun peisir Pantai Oesapa pada umumnya merupakan sampah dari hasil aktivitas rumah tangga yang dibuang ke kali dan dibawa aliran air ke laut.

Untuk itu, lanjutnya edukasi terhadap warga terutama yang tinggal di sektar bantaran kali merupakan aspek penting agar bisa menerapkan sistem 3r (reuse, reduce, dan recycle) dalam mengatasi sampah rumah tangganya.

"Edukasi ini terus kami lakukan meskipun butuh proses karena ini berkaitan dengan perilaku. Di sisi lain, setiap hari sampah terus dihasilkan, oleh karena itu kegiatan bersih-bersih seperti ini sangat membantu," tambahnya.

Sabtuhar berharap, kegiatan bersih-bersih sampah terus digencarkan berbagai elemen masyarakat untuk membangun kesadaran warga di ibu kota provinsi ini akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.

Ia menambahkan, semangat untuk menciptakan lingkungan yang bersih harus dipandang sebagai kebutuhan wajib sehingga tidak perlu saling menunggu mengingat sampah-sampah terus terproduksi setiap saat.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini masyarakat Kota Kupang semakin sadar akan pentingnya kebersihan, dan perilaku mereka bisa berubah dari pola kebiasaan yang membuang sampah di sembarang tempat," katanya.