Singkawang (ANTARA) - Pemerintah Kota(Pemkot) Singkawang mulai menerapkan sistem pembelajaran berbasis IT dan multimedia untuk jenjang pendidikan SD dan SMP di kota itu.

"Seiring berkembangnya zaman, teknologi juga ikut berkembang. Bahkan perkembangannya pun kini sudah sangat massif dan hampir tidak bisa dijangkau dengan logika manusia," kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie di Singkawang, Sabtu.

Menurutnya, perkembangannya pun, sudah menyentuh semua aspek kehidupan dan sangat berpengaruh pada pola pikir dan karakter anak bangsa. "Termasuk dalam dunia pendidikan," ujarnya.

Mungkin, katanya, dulu cara mengajar hanya mendengarkan guru menjelaskan, atau belajar hanya dengan membaca buku di Perpustakaan. "Tapi sekarang dengan semakin berkembangnya teknologi, cara atau model mengajar dan belajar dapat lebih maksimal," ujar Tjhai.

Guru tidak hanya menerangkan di depan, tetapi dapat langsung memberikan referensi, contoh dan gambaran secara langsung kepada murid. Begitu juga dengan murid dalam mengakses pelajaran, tidak hanya dilakukan di kelas atau di sekolah, tetapi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun.

"Pemkot Singkawang pada 2019 telah meluncurkan media pelajaran berbasis IT dan multimedia kepada masing -masing tujuh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Singkawang, yang salah satunya di SMP Negeri 3 Singkawang,"katanya.

Dia berharap, sekolah-sekolah yang telah mendapat sarana IT dan Multimedia, harus siap dalam mengoperasikan sarana tersebut. "Karena ini merupakan salah satu langkah Pemkot Singkawang dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sekaligus menuju Revolusi Teknologi 4,0 yang ditargetkan Presiden Joo Widodo," ujar Tjhai.

Namun disamping bermanfaat, menurutnya, teknologi juga dapat berdampak negatif jika kita salah dalam menggunakan atau kurangnya bimbingan serta pengawasan. "Untuk itu, besar harapan saya kepada bapak/ibu guru dan masyarakat, ayo sama-sama mengontrol dan mengawasi generasi-generasi millenial kita dalam menggunakan teknologi," pintanya.

Kepada anak-anak, dia berpesan, agar menyikapi perkembangan teknologi ini dengan bijak dan tepat sasaran. "Jangan sampai teknologi yang harusnya menyejahterakan kita, malah menjadi penghancur," tandas Tjhai.