Ilalang kering ikut terbakar di Lhokseumawe Aceh
9 Maret 2019 01:27 WIB
Ilustrasi. Kebakaran Ilalang Seorang warga memadamkan ilalang dan semak belukar yang terbakar di Bukit Selogiri, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa. (ANTARA SENO/Seno)
Banda Aceh (ANTARA) - Kawasan rerumputan ilalang kering ikut terbakar di lahan seluas 100 x 200 meter per segi yang diduga akibat pembakaran tumpukan sampah terjadi di Desa Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh, Jumat.
Kepala Pelaksana Badan Penandatanganan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, mengatakan, ketika api membakar tumpukan sampah ini terbawa oleh hembusan angin, sehingga menjilati ilalang kering di desa tersebut.
"Peristiwa ini terjadi sore tadi, dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan," ujarnya.
Sebelum upaya pemadaman dilakukan oleh petugas, lanjut dia, angin berhembus dengan sangat kencang, sehingga kebakaran cepat meluas di lahan yang ditumbuhi mayoritas ilalang ini.
Total ada tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, terdiri dua unit di antaranya milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lhokseumawe, dan satu unit dari BPBD Aceh Utara untuk mengupayakan pemadaman di lokasi kejadian.
BPBD Lhokseumawe melaporkan, tidak ada korban dari peristiwa terbakar ilalang kering ini, baik korban jiwa, terdampak maupun yang mengungsi.
"Ada sekitar satu petugas melakukan upaya pemadaman dari mulai lahan Ilalang terbakar sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi," kata Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan, dewasa ini cuaca di wilayah Aceh menunjukkan sedang memasuki masa peralihan dari penghujan menuju musim kemarau.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I, Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, selama masa peralihan ini, maka intensitas hujan menurun dari sebelumnya.
"Cuaca panas seperti saat ini berpotensi muncul angin kencang, dan cenderung terjadi puting beliung di suatu wilayah akibat tumbuhnya awan Cumulonimbus," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penandatanganan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, mengatakan, ketika api membakar tumpukan sampah ini terbawa oleh hembusan angin, sehingga menjilati ilalang kering di desa tersebut.
"Peristiwa ini terjadi sore tadi, dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan," ujarnya.
Sebelum upaya pemadaman dilakukan oleh petugas, lanjut dia, angin berhembus dengan sangat kencang, sehingga kebakaran cepat meluas di lahan yang ditumbuhi mayoritas ilalang ini.
Total ada tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, terdiri dua unit di antaranya milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lhokseumawe, dan satu unit dari BPBD Aceh Utara untuk mengupayakan pemadaman di lokasi kejadian.
BPBD Lhokseumawe melaporkan, tidak ada korban dari peristiwa terbakar ilalang kering ini, baik korban jiwa, terdampak maupun yang mengungsi.
"Ada sekitar satu petugas melakukan upaya pemadaman dari mulai lahan Ilalang terbakar sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi," kata Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan, dewasa ini cuaca di wilayah Aceh menunjukkan sedang memasuki masa peralihan dari penghujan menuju musim kemarau.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I, Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, selama masa peralihan ini, maka intensitas hujan menurun dari sebelumnya.
"Cuaca panas seperti saat ini berpotensi muncul angin kencang, dan cenderung terjadi puting beliung di suatu wilayah akibat tumbuhnya awan Cumulonimbus," katanya.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: