Manokwari (ANTARA) - Pemerintah pusat tahun ini menyiapkan sebanyak 500 paket beasiswa program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) untuk Provinsi Papua Barat.

Asisten Gubernur Papua Barat Bidang Pemerintahan, Musa Kamudi di Manokwari, Jumat, menyebutkan, selain Adem pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah menyiapkan program Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) untuk putra-putri Papua di daerah ini.

"Terkait hal ini Menteri Dalam Negeri mengirimkan surat, yang intinya ingin mengevaluasi sejumlah kekurangan terkait pelaksanaan program Adem maupun Adik di Papua Barat. Makanya dalam waktu dekat ini diadakan rapat," kata Musa.

Dia menyebutkan, program Adik serta Adem sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu. Saat ini sudah cukup banyak putra-putri Papua yang lulus melalui program ini.

Dalam surat tersebut, Mendagri menginstrusikan Pemprov Papua Barat melaporkan pelaksanaan dua program ini sebelum program tahun 2019 dilaksanakan.

"Dalam rapat nanti kita akan susun beberapa langkah yang harus dilakukan, sebab ada kekurangan yang harus diperbaiki. Kita bersyukur bisa dapat program ini, maka kita juga cepat merespon surat dari pusat," katanya lagi.

Salah satu poin yang disebutkan dalam surat Mendagri, kata dia, bahwa sebelum melaksanakannya, mulai tahun ini peserta wajib memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), baik untuk program Adem maupun Adik. Hal ini penting untuk menjamin pelayanan kesehatan saat mereka sakit.

Selain itu terkait pembiayaan, mengingat ada beberapa item yang harus dibiayai pemerintah daerah.

"Sesuai nota kesepahaman yang ditandatangani pusat dan daerah, ada beberapa item yang dibebankan pembiayaanya kepada pemerintah provinsi. Akan dicek kembali, apakah kita sudah mengalokasikan itu dalam struktur APBD atau belum," katanya.

Menurut dia, kekurangan ini harus segera dipenuhi agar peserta didik penerima program ini tidak mengalami kesulitan saat menjalani pendidikan.

"Kasian karena mereka jauh dari orang tua. Program Adik maupun Adem semua akan dilaksanakan di sekolah dan perguruan tinggi favorit di luar Papua Barat," katanya.*


Baca juga: Kemendikbud kembali percayakan UMM dampingi pelajar "Adem"