Tommy dipaksa menyerah pada perempat final All England
8 Maret 2019 22:07 WIB
Atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto kalah pada pertandingan delapan besar All England 2019 setelah kalah dari pemain Hong Kong di Birmingham, Inggris, Jumat. Tommy kalah dalam tiga gim 21-16, 14-21, 15-21 selama 69 menit dari NG Ka Long Angus. (Humas PBSI)
Jakarta (ANTARA) - Pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto dipaksa menyerah pada laga perempat final turnamen All England 2019 dari pemain Hong Kong NG Ka Long Angus di Birmingham Inggris, Jumat.
Tommy kalah dalam tiga gim 21-16, 14-21, 15-21 selama 69 menit permainan dari pemain peringkat 15 dunia itu.
Catatan pertemuan mantan atlet pemusatan latihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)) itu dengan Angus pun menjadi 4-3 setelah hasil pertandingan turnamen tingkat Super 1000 itu.
"Saya bisa mengendalikan permainan pada gim pertama. Tapi, kecepatan saya menurun pada gim kedua. Lawan juga mengubah strategi permainannya ketika saya terburu-buru untuk menyamakan poin," ujar Tommy seperti tercantum dalam situs PBSI, yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.
Pada gim ketiga, Tommy mengaku terus tertekan oleh permainan Angus yang mendapatkan keuntungan dari kesalahan-kesalahan kubu Indonesia itu.
"Lawan sudah mendapatkan kepercayaan dirinya pada gim ketiga. Pertandingan tadi terasa melelahkan dari stamina. Saya merasakan pemulihan tenaga saya kurang cepat," ujarnya.
Pada pertandingan perempat final itu, Tommy mendapatkan pendampingan dari atlet ganda putra Hendra Setiawan dan asisten pelatih ganda campuran PBSI Nova Widianto.
"Saya berterima kasih kepada PBSI yang menawarkan bantuan pendampingan di lapangan. Saya tahu saya terbiasa dengan kondisi sendiri. Tadi ci Susy Susanti yang menawarkan kepada saya apakah butuh pendampingan pelatih," kata pemain berusia 30 tahun itu.
Dengan kekalahan Tommy Sugiarto berarti Indonesia telah kehilangan wakil pada nomor tunggal putra. Sebelumnya Anthony Sinisuka Ginting kalah pada laga pertama. Sedangkan Jonatan Christie tersingkir pada laga kedua turnamen tingkat Super 1000 itu.
Baca juga: Langkah Owi/Winny terhenti di tangan Jepang
Baca juga: Ketut/Rizki kalah pada perempat final All England 2019
Baca juga: Hendra/Ahsan tembus semifinal All England 2019
Tommy kalah dalam tiga gim 21-16, 14-21, 15-21 selama 69 menit permainan dari pemain peringkat 15 dunia itu.
Catatan pertemuan mantan atlet pemusatan latihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)) itu dengan Angus pun menjadi 4-3 setelah hasil pertandingan turnamen tingkat Super 1000 itu.
"Saya bisa mengendalikan permainan pada gim pertama. Tapi, kecepatan saya menurun pada gim kedua. Lawan juga mengubah strategi permainannya ketika saya terburu-buru untuk menyamakan poin," ujar Tommy seperti tercantum dalam situs PBSI, yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.
Pada gim ketiga, Tommy mengaku terus tertekan oleh permainan Angus yang mendapatkan keuntungan dari kesalahan-kesalahan kubu Indonesia itu.
"Lawan sudah mendapatkan kepercayaan dirinya pada gim ketiga. Pertandingan tadi terasa melelahkan dari stamina. Saya merasakan pemulihan tenaga saya kurang cepat," ujarnya.
Pada pertandingan perempat final itu, Tommy mendapatkan pendampingan dari atlet ganda putra Hendra Setiawan dan asisten pelatih ganda campuran PBSI Nova Widianto.
"Saya berterima kasih kepada PBSI yang menawarkan bantuan pendampingan di lapangan. Saya tahu saya terbiasa dengan kondisi sendiri. Tadi ci Susy Susanti yang menawarkan kepada saya apakah butuh pendampingan pelatih," kata pemain berusia 30 tahun itu.
Dengan kekalahan Tommy Sugiarto berarti Indonesia telah kehilangan wakil pada nomor tunggal putra. Sebelumnya Anthony Sinisuka Ginting kalah pada laga pertama. Sedangkan Jonatan Christie tersingkir pada laga kedua turnamen tingkat Super 1000 itu.
Baca juga: Langkah Owi/Winny terhenti di tangan Jepang
Baca juga: Ketut/Rizki kalah pada perempat final All England 2019
Baca juga: Hendra/Ahsan tembus semifinal All England 2019
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: