Washington (ANTARA) - Seorang anggota Dewan Gubernur Federal Reserve AS ( Fed) mengatakan Kamis, prospek ekonomi melemah karena risiko-risiko penurunan yang lebih besar sehingga akan menavigasi suku bunga dengan hati-hati.

"Saya telah merevisi turun prospek saya untuk tahun ini, sebagian mencerminkan beberapa pelemahan dalam pengeluaran baru-baru ini dan data sentimen," kata anggota Dewan Gubernur Fed, Lael Brainard.

Ia mengatakan kepada audiensnya di negara bagian New Jersey, pelemahan tersebut bisa menjadi pertanda dari beberapa perlambatan dalam momentum yang mendasari permintaan domestik.

Dengan melemahnya prospek ekonomi ke depan, para pembuat kebijakan The Fed mengatakan bank sentral akan mengawasi langkah-langkahnya dengan hati-hati.

"Cara terbaik untuk melindungi keuntungan yang telah kami buat pada pekerjaan dan inflasi, adalah menavigasi dengan hati-hati pada tingkat suku bunga," kata Brainard.

"Dan dengan normalisasi neraca sekarang sudah maju, akan segera saatnya untuk mengurangi penebusan aset-aset kami," tambah Brainard.

Mengatasi risiko penurunan terhadap prospek ekonomi, Brainard menyebutkan bahwa ketidakpastian kebijakan telah meningkat baru-baru ini, sementara eskalasi sengketa perdagangan "tetap menjadi risiko."

"Sementara laporan baru-baru ini menunjukkan beberapa kemajuan. Prospek tarif tambahan dalam konflik perdagangan dengan China atau mobil telah sering dikutip sebagai risiko dalam laporan laba dan laporan dari kontak bisnis."

Selain itu, Brainard mengatakan bahwa penutupan pemerintah AS terpanjang yang pernah terjadi baru-baru ini berdampak pada ekonomi, sementara ada juga risiko-risiko penurunan di luar negeri seperti "Brexit yang tidak ada kesepakatan."

Pada Januari, The Fed untuk sementara menangguhkan siklus kenaikan suku bunga tiga tahun di tengah kekhawatiran tentang risiko-risiko penurunan. Kisaran target saat ini untuk suku bunga federal fund tetap di 2,25 hingga 2,5 persen.